Informasi Dunia Olah Raga Indonesia & Mancanegara Aktual Terpercaya
  • Sports Award - 2019

    Number #1 Sports News
  • Global Certificate

    ISO 9001:2019
  • Award Winning

    Berita Olah Raga Terbaik 2019
By - Writter

Mengagetkan, Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Berita mengagetkan datang dari All England 2021. Seluruh Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari turnamen bulutangkis tersebut dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19. Namun, tidak diberikan informasi mengenai siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif Covid-19 tersebut.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, tempat menginap, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

“Yang pasti hari ini memang kabar yang sangat mengagetkan bagi kita semua. Panitia menyampaikan langsung kepada saya, bahwa tim Indonesia harus menarik diri. Ini dikarenakan masalah dari pemerintah sebetulnya. Ada satu email yang memang masuk kepada tim Indonesia,” tutur Ricky Soebagdja, Manajer Tim Indonesia di All England seperti dilansir dari Afabola.

Dari 24 orang jumlah tim Indonesia, sebanyak 20 orang mendapat email yang berisi bahwa telah terjadi kontak langsung antara penerima email dengan seseorang yang positif Covid-19.

clubpokeronline - situs agen judi online terpercaya idnpoker

Akibatnya, usai pertandingan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tim Indonesia diminta untuk kembali ke hotel. Sementara skuad Indonesia yang belum bertanding, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Fajar Alfian/Muhammad Fajar Ardianto, dan Anthony Sinisuka Ginting tidak dapat mengikuti pertandingan babak pertama.

Tidak ada yang bisa dilakukan, baik dari BWF atau Panitia All England lepas tangan atas kasus ini. Pasalnya, hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.

“Sempat ditanyakan ke panitia, dan panitia BWF tidak bisa berbuat banyak, karena mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris. Ini yang juga membuat saya menyampaikan ke KBRI, karena ini berkaitan dengan government to government. Saya meminta kejelasan khususnya untuk aturan di saat pandemi Covid-19 ini,” kata Ricky.

Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua. Para pemain Indonesia semua terpukul dengan kondisi ini. Mereka tidak mau memberikan komentarnya karena merasa kecewa dan sedih.

“Kerugian ini sangat luar biasa dan tidak disangka-sangka bisa terjadi di All England ini. Betul-betul di luar dugaan kita semua. Memang sangat merugikan,” kata Ricky.

Meskipun kecewa, dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Tim Indonesia sendiri sebenarnya sudah mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan panitia kejuaraan. Salah satunya mengikuti swab test PCR saat tiba di Birmingham, Sabtu (13/3). Hasilnya pun semua dinyatakan negatif dari Covid-19.

Berita ini disponsori oleh iAsia88Slot Online.

By - Writter

Minions Sempat Kerepotan di Laga Pertama All England

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menandai comeback-nya dengan manis. Walau harus bermain rubber game, pasangan nomor satu dunia tersebut mampu meraih kemenangan atas Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dari Inggris dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.

Berlaga di Utilita Arena Birmingham, Rabu (17/3), Marcus/Kevin yang sudah absen selama satu tahun, memulai laga dengan baik. Mereka terus mengungguli perolehan poin di gim pertama sebelum menutup dengan angka 21-12.

Namun situasi berubah kemudian. Di gim kedua, keadaan berbalik. Marcus/Kevin banyak kehilangan poin dari kesalahan-kesalahan sendiri. Sempat tertinggal 7-11 dan 11-17, lalu mulai mengejar 16-19 hingga 19-20. Tetapi akhirnya harus menyerah 19-21.

Kevin mengatakan lawan mampu memanfaatkan kesalahan mereka untuk bangkit. Keduanya berusaha mengejar namun situasi menjadi lebih sulit.

“Di gim kedua tadi kami banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak mati sendiri. Dan lawan jadi semakin bangkit. Kami coba mengejar tapi memang sudah lebih susah,” ujar Kevin usai pertandingan seperti dilansir dari Bola168.

Marcus mengatakan lawan yang dihadapi bermain cukup bagus. Di game kedua mereka mampu merepotkan Minions. Keduanya mengakui pasangan Inggris itu susah dimatikan.

“Ya lawan bermain lumayan bagus, terutama di gim kedua. Mereka tidak mudah dimatikan,” sambung Marcus.

clubpokeronline - situs agen judi online terpercaya idnpoker

Di gim ketiga, Marcus/Kevin tidak mau lagi kalah start. Mereka mengaku lebih fokus bermain. Kedunya langsung bermain cepat dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainan.

“Gim ketiga kami jadinya harus lebih fokus. Langsung main cepat dan tidak memberikan kesempatan lawan untuk berkembang,” kata Marcus.

Usai menanti selama satu tahun lamanya, baik Marcus maupun Kevin bersyukur bisa kembali turun di sebuah turnamen. Keduanya berharap bisa semakin membaik di laga selanjutnya.

“Kami senang bisa kembali bertanding setelah lama absen. Semoga besok bisa lebih baik”, ungkap Kevin.

Marcus mengatakan saat ini mereka terus beradaptasi dengan segala hal yang ada di All England. Tidak hanya lapangan, tetapi juga atmosfer pertandingan. Termasuk juga feeling touch. Meski begitu mereka cukup senang bisa kembali tampil di ajang tertua di dunia itu.

“Kami masih beradaptasi dengan semuanya, lapangan dan lain lain karena ini pertama kali kami bermain lagi. Feel-nya belum terlalu dapat. Tapi kami cukup senang bisa kembali ke sini untuk bertanding,” sahut Marcus.

Di babak 16 besar, Kamis (18/3), juara All England dua edisi ini dijadwalkan bertemu wakil Perancis, Christo Popov/Toma Junior Popov yang sukses mengalahkan ganda Amerika Serikat, Phillip Chew/Ryan Chew dua gim langsung, 21-17, 21-14.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineIDNPoker.

By - Writter

Berstatus Juara Bertahan All England, Praveen/Melati Enggan Terbebani

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tidak sabar menatap laga perdana turnamen bulutangkis All England 2021 yang dihelat mulai hari ini (17/3/2021).

Berstatus sebagai juara bertahan, pasangan nomor empat dunia ini mengaku tidak mau terbebani. Mereka mencoba bermain serileks mungkin.

“Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya mencoba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa rileks saja seperti pertandingan-pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara,” kata Melati seperti dilansir dari Ligabola.

Lebih lanjut Melati mengatakan mereka sudah bersiap dengan baik. Persiapan selama satu bulan plus latihan adaptasi di Arena Birmingham diharapkan bisa membantu mereka bermain dengan baik.

“Persiapan juga sudah lumayan bagus, kurang lebih satu bulan memaksimalkan waktu yang ada. Di sini juga sudah mulai berlatih dan beradaptasi,” lanjutnya.

Di sisi lain, Praveen Jordan yang sempat mengalami cedera bahu, mengaku saat ini kondisinya sudah sembuh dan kembali normal.

register clubpokeronline

“Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Persiapan juga sudah bagus. Sudah oke semua,” ujar Jordan.

Pemain yang karib disapa Ucok itu mengatakan saat ini fokusnya adalah mengembalikan kondisi fisik. Apalagi mereka akan bermain di tengah terpaan udara dingin.

“Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan di sini. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin,” ungkapnya.

Terkait komunikasnya dengan Melati, Ucok mengatakan situasinya sudah kembali baik. Menurutnya yang terjadi sebelumnya tidak perlu dikhawatirkan.

“Untuk komunikasi saya dan Melati juga sudah kembali baik, sangat baik malah. Kemarin hanya miskomunikasi kecil saja, tidak perlu dikhawatirkan. Semua sudah selesai dan kami sudah siap tempur,” terang Jordan.

Disinggung tentang peluang mempertahankan gelar juara, Jordan/Melati kompak untuk fokus satu pertandingan ke satu pertandingan saja. Pasalnya, lawan yang mereka hadapi di level Super 1000 ini semua sepadan.

“Motivasi mempertahankan gelar juara pasti ada. Hanya saya mau lebih enjoy step by step. Tidak boleh terlalu ambisi, tetapi harus optimis,” ucap Jordan.

Di babak pertama, Jordan/Melati yang menempati unggulan pertama akan mencoba melewati hadangan Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana. Pasangan asal India tersebut, saat ini tercatat menempati peringkat 104 dunia.

Sementara itu, sang pelatih, Richard Mainaky yang tidak akan mendampingi anak asuhnya berlaga menitipkan pesan penuh makna.

“Kak Icad (panggilan akrab Richard Mainaky), sempat berpesan sebelum kami berangkat. Dia bilang kami harus mengingat masa-masa awal berpasangan hingga bisa ada di titik ini. Lalu pikirkan apa yang berubah. Itu yang harus diperbaiki. Intinya lebih ke introspeksi diri masing-masing,” ungkap Melati.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineSitus Poker Online.

Begini Cara Greysia Polii Manfaatkan Waktu Luang Jelang Tanding All England
By - Writter

Begini Cara Greysia Polii Manfaatkan Waktu Luang Jelang Tanding All England

Salah satu atlet ganda putri, Greysia Polii manfaatkan waktu luang untuk melakukan olahraga ringan di hari kedua setelah Skuad Indonesia tiba di Birmingham, Inggris, Minggu (14/3) sore. Olahraga ringan ini juga sekaligus persiapan untuk menghadapi turnamen bulutangkis Yonex All England 2021 pada 17-21 Maret mendatang.

Meski di tempat terbatas yang hanya dilakukan di lorong kamar Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre, hal itu tidak mengurungkan niat sang juara Yonex Thailand Terbuka bersama Apriyani Rahayu ini untuk tetap menjaga kebugaran tubuh selama 30 menit.

Olahraga ini dilakukan setelah hasil swab PCR pada Sabtu (13/4) lalu, Greysia dinyatakan negatif Covid-19.

“Tadi kan karena masih jetlag, jadi bangunnya pagi. Tidurnya masih belum benar. Tadi pagi belum ada hasil Swab PCR dan baru siang hari setelah ada hasil PCR dan negatif, kita boleh olahraga di sini saja nih. Di lorong hotel. Karena tidak ada kerjaan dan lagi diisolasi juga. Jadi olahraga saja,” tutur Greysia seperti dilansir dari IDNGoal.

Ia mengatakan olahraga yang dijalani itu mengambil inspirasi dari sosial media. Durasinya pun tidak lama. Tujuannya hanya untuk menjaga kebugaran.

clubpokeronline - situs agen judi online terpercaya idnpoker

“Tadi olahraga lihat dari Youtube sih untuk menjaga badan saja. Sekitar 30-40 menit kurang lebih,” ujar Greysia.

Pada babak pertama di turnamen tertua itu, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan wakil Jerman, Kilasu Ostermeyer/Franziska Volkmann. Selain sebagai persiapan untuk menghadapi laga pertama tersebut pada Rabu (17/3), olahraga ringan ini juga dilakukannya untuk menghangatkan badan saat cuaca dingin.

“Ini tadi salah satu bagian dari persiapan, yaitu olahraga ringan. Besok juga baru ada latihan di main hall. Jadi lebih ke persiapan fisik dan mental sih yang lebih dipersiapkan untuk menghadapi All England nanti,” ucap Greysia.

Lebih lamkut ia mengatakan olahraga seperti itu juga sebagai bagian antisipasi cuaca dingin setempat. Penting baginya untuk menghilangkan rasa malas dengan berolahraga ringan seperti itu.

“Untuk antisipasi cuaca yang dingin, paling perbanyak olahraga seperti ini, supaya menghangatkan badan juga. Kalau dingin kan jadi lebih males ya, pengennya tidur terus. Supaya ada olahraga sedikit, badan jadi gerak dan bisa lebih luwes di lapangan nanti, tidak kaku-kaku amat, hehe,” tutup Greysia sambil tertawa.

Pada gelaran All England kali ini, Indonesia mengirim 12 atlet dari empat nomor, ditambah dengan pelatih dan ofisial. Mereka dipimpin oleh manajer tim Ricky Soebagdja, yang merupakan jawara All England dua kali bersama Rexy Mainaky di tahun 1995 dan 1996.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineTexas Poker.

Tiba di Birmingham, Ginting Ingin Fokus ke Pertandingan All England 2021
By - Writter

Tiba di Birmingham, Ginting Ingin Fokus ke Pertandingan All England 2021

Usai melakoni perjalanan kurang lebih 20 jam, tim bulutangkis Indonesia akhirnya mendarat di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3) siang. Tim ini dijadwalkan turun pada turnamen bergengsi All England 2021 pada 17-21 Maret.

Berkekuatan tujuh wakil minus Tommy Sugiarto yang mundur karena alasan pribadi, Skuad Garuda siap memberikan yang terbaik.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyatakan tim saat ini dalam kondisi sehat. Para pemain tetap optimistis untuk mengukir prestasi terbaik. Sesaimpainya di hotel mereka langsung melakukan swab tes PCR. Ia berharap semua mendapat hasil negatif.

“Puji Tuhan kami sudah tiba dengan selamat di Birmingham dan saat ini sudah berada di hotel. Sesampainya di hotel, kami langsung melakukan swab tes PCR. Mudah-mudahan hasilnya negatif semua,” ucap Rionny seperti dilansir dari SBOWIN.

Rionny juga menambahkan, setelah dilakukan PCR test, seluruh tim harus terus berada di dalam kamar hingga hasilnya keluar. Perkiraan akan memakan waktu selama 12 jam.

“Sekarang kami sedang menunggu hasilnya paling cepat 12 jam. Sampai hasil PCR keluar, kami tidak bisa keluar kamar. Jadi saat ini harus menunggu di kamar masing-masing. Untuk latihan, kami baru mendapat jadwal latihan hari Senin nanti,” tambahnya.

Sementara itu, wakil tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengaku ingin langsung menjaga fokus untuk pertandingan.

“Sejauh ini persiapannya sudah berjalan lancar. Kondisi saya juga sehat. Jadi sekarang tinggal jaga fokus, jaga semangat, dan daya juang di pertandingannya,” ujar Ginting.

Lebih lanjut Ginting mengatkaan bahwa banyak hal yang harus ditingkatkan karena situasi berbeda. ketidakhadiran suporter dan perubahan-perubahan teknis lainnya terkait protokol Covid-19 menuntutnya lebih bersiap.

“Di kondisi new normal seperti ini memang semua itu harus saya tingkatkan kerena banyak hal yang berubah. Seperti tidak ada suporter dan lain-lain. Itu cukup berpengaruh,” tambah atlet kelahiran Cimahi (Jawa Barat), 20 Oktober 1996.

Ginting yang saat ini berperingkat lima dunia mengatakan dirinya sempat dihinggapi kekhawatiran jelang berlaga di All England kali ini. Namun ia menegaskan akan menghadapi semuanya sebagai seorang pemain profesional. Ia bertekad menunjukkan yang terbaik di setiap pertandingan.

“Saya memang sempat khawatir dengan situasi dan kondisi saat ini. Tapi itu semua harus dilewati dan dilawan dari diri sendiri, karena sebagai atlet profesional tidak boleh ada alasan apapun. Jadi nanti saya mau coba menunjukkan yang terbaik dari satu pertandingan ke pertandingan lain,” tutur Ginting.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineAgen IDN Poker.

register clubpokeronline

By - Writter

Indonesia Turunkan Tim Terbaik di All England 2021

Bertempat di markas besar tim nasional bulutangkis Indonesia yaitu Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (12/3) sore, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna melepas keberangkatan tim Garuda ke Birmingham untuk turun dalam ajang All England 2021 yang dihelat pada 17-21 Maret.

Agung mengatakan bahwa pelepasan tim bulutangkis ke All England ini adalah tradisi baru yang ia coba ciptakan untuk memberi suntikan semangat kepada atlet-atlet yang bertanding.

“Jadi hari ini kita membuka tradisi baru di PBSI yaitu melepas tim nasional bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di All England 2021,” kata Agung seperti dilansir dari Bola88.

“Kita menganggap All England ini adalah ajang yang prestisius. Oleh karena itu kita menurunkan tim terbaik yang kita miliki. Sebanyak 12 atlet ditambah dengan pelatih dan ofisial yang dipimpin oleh manajer tim Ricky Soebagdja, dengan pertimbangan dia pernah menjuarai All England dua kali bersama Rexy Mainaky di tahun 1995 dan 1996,” tambahnya.

register clubpokeronline

Dalam kesempatan ini juga, Agung mengutarakan bahwa memang tidak mudah bertanding atau bahkan melakukan persiapan di masa pandemi Covid-19 ini. Tetapi hal itu bukan alasan untuk tidak menampilkan permainan yang terbaik.

“Kita memahami betul situasinya, bahwasanya ini adalah situasi yang sangat demanding karena turnamen dan persiapannya dalam kondisi pandemi Covid-19. Bahkan sekarang dalam serangan pandemi gelombang kedua yang lebih ganas sebenarnya,” tutur sang nakhoda organisasi tepok bulu nasional yang pada Selasa (9/3) menerima gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta.

Walau dunia sedang berperang dengan serangan gelombang kedua Covid-19, ia tetap meminta kepada para atlet untuk berjuang maksimal. Banyak yang mereka pertaruhkan, termasuk nama baik bangsa.

“Namun, tadi sudah ditekankan bahwa ini bukan alasan bagi teman-teman yang akan dikirim ke sana. Baik pelatih, ofisial dan khususnya para atletnya untuk tidak menunjukkan performa yang terbaik karena mereka tidak hanya sedang berlaga di level internasional, mengadu ketangguhan, kemampuan maupun profesionalismenya tapi di pundak mereka ada nama bangsa ini yang dibawa dan dipertaruhkan,” jelas Agung.

Oleh karena itu, Agung mendorong para atlet untuk menunjukkan yang terbaik dengan mengusung semangat “Bertanding Untuk Menang”.

Sementara itu, Manajer tim All England 2021, Ricky Soebagdja menyatakan bahwa tim yang berkekuatan 12 atlet dan 10 pelatih serta ofisial sudah siap tempur. Mereka juga sudah menjalankan vaksin kedua pada Jumat pagi, sehingga memberikan rasa lebih aman dan nyaman untuk terbang ke Inggris.

“Kami siap berangkat, bertanding dan meraih prestasi terbaik,” ucap Ricky.

Tim Indonesia berangkat hari Jumat ini (12/3) pukul 21.40 WIB dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines dengan nomor penerbangan TK57.

By - Writter

Evaluasi Pelatih Ganda Putra Pasca Swiss Open 2021

Langkah skuad ganda putra Indonesia pada turnamen Yonex Swiss Open 2021 tidak sesuai harapan. Pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin terhenti di babak perempatfinal.

Asisten pelatih ganda putra, Aryono Miranat menilai bahwa fokus dan ketenangan dalam bertanding Leo/Daniel perlu perbaiki. Selain itu, jam terbang juga perlu ditambah untuk menambah pengalaman bertanding.

“Leo/Daniel hasilnya cukup baik. Di babak kedua, mereka menang atas pasangan unggulan kedelapan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, 21-19, 21-15. Sayang di perempatfinal kalah dari unggulan pertama, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 18-21, 21-9, 16-21,” ucap Aryono seperti dilansir dari Liga188.

Lebih lanjut Aryono mengatakan bahwa Leo dan Daniel mampu memberikan perlawanan di babak semi final. Hanya saja faktor ketenangan dan fokus menjadi kekurangan pasangan muda itu sehingga mereka gagal memetik kemenangan.

clubpokeronline - situs agen judi online terpercaya idnpoker

“Secara permainan juga cukup ketat. Hanya saja dari segi ketenangan dan fokusnya harus diperbaiki. Perlu juga ditambah jam terbang lagi untuk menambah pengalaman mereka dalam bertanding,” kata Aryono.

Pasangan ganda putra Indonesia lainnya,  Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di babak pertama kalah rubber game dari pasangan Denmark, Jeppe Bay/Lasse Mølhede, 10-21, 21-19, 21-13. Sedangkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, di babak kedua dikalahkan unggulan kedua asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, 17-21, 22-20, 17-21.

“Bagas/Fikri kalah di babak pertama, memang tidak masuk target karena kalah dari pemain yang bukan unggulan. Permainannya sudah baik, hanya saja konsistensi permanan harus diperbaiki. Semangat tidak mau kalah dan faktor nonteknisnya harus ditingkatkan lagi,” jelas Aryono.

Sementara itu terkait Pramudya dan Yeremia, Aryono melihat hasilnya cukup baik. Walau kalah di babak kedua, pasangan ini sudah memberikan hasil terbaik.

“Kalau untuk Pramudya/Yeremia, secara hasil cukup baik, kalah di babak kedua dari pemain unggulan, babak pertama menang lawan pasangan kanada yang dulu di Finlandia Terbuka 2019 juga mengalahkan Pramudya/Yeremia. Secara permainan lawan India sudah cukup baik, bisa memberikan perlawanan yang ketat. Hanya saja harus lebih fokus saat lawan mengubah pola permainan, harus fokus saat poin ketat, harus lebih tenang,” kata Aryono.

Walau demikian secara keseluruhan ia kurang puas dengan hasil tersebut. Ia sebenarnya ingin melihat anak-anak binaannya bisa berbicara di turnamen level Super 300 itu.

“Kalau melihat hasil secara keseluruhan, ya kurang puas. Maunya kan lebih dari hasil sekarang. Memang perlu waktu buat tiga pasangan muda ini. Semakin banyak bertanding, jam terbang mereka akan semakin menambah pengalaman juga,” tutup Aryono.

tim bulutangkis indonesia
By - Writter

Indonesia Tak Ada Wakil di Semi Final Swiss Open

Dua wakil Indonesia yang tersisa akhirnya harus mengakhiri langkah di babak perempatfinal ajang bulutangkis Yonex Swiss Open 2021. Hasil ini didapat usai mereka tidak berhasil menaklukkan lawan-lawan dalam laga yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Jumat (5/3) waktu setempat.

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dihadang unggulan pertama, Aaron Chia/Soh Woi Yik dari Malaysia lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-9, 16-21. Sementara Shesar Hiren Rhustavito menyerah dari wakil Denmark, Viktor Axelsen 17-21, 12-21.

Bagi Leo/Daniel ini merupakan kekalahan kedua dari pasangan Malaysia tersebut. Sebelumnya pada turnamen Toyota Thailand Terbuka, Januari lalu, juara Kejuaraan Dunia Junior 2019 ini juga menelan kekalahan rubber game dengan skor yang hampir serupa, 12-21, 21-6, 12-21.

register clubpokeronline

“Kami kecewa dengan hasil ini. Seharusnya kami tadi bisa menang karena kami merasa permainan kami tidak buruk,” kata Leo seperti dilansir dari DewaPoker.

Leo mengatakan keduanya tak mampu mengawali pertandingan dengan baik. Setelah kehilangan game pertama, mereka bangkit di set kedua. Sayangnya, di set penentuan mereka justru kembali mengulangi kesalahan di set pertama.

“Di gim pertama kami memang kalah start, kami tidak bisa konsisten dengan pola kami. Sering keduluan nyerangnya. Di gim kedua, kami mengambil inisiatif serangan dan berhasil. Gim ketiga kami malah masuk lagi ke pola permainan lawan. Kami terpancing permainan mereka,” jelasnya lagi.

Walau kecewa, Leo/Daniel tetap bersyukur bisa menembus babak perempatfinal turnamen level Super 300 ini. Mereka pun begitu berharap bisa terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.

Di laga perempatfinal lainnya, wakil tunggal putra Merah-Putih, Shesar Hiren Rhustavito alias Vito, juga gagal membendung Viktor Axelsen walau telah memberikan perlawanan seimbang.

“Saya ada kesempatan untuk merebut gim pertama. Tapi memang di poin-poin akhir dia lebih inisiatif untuk menyerang dan saya malah tidak siap dengan itu,” kata Vito.

Pemain 26 tahun itu mengatakan di game kedua, unggulan pertama itu bermain lebih fokus dan mendapatkan banyak kesempatan untuk melancarkan serangan.

“Di gim kedua dia lebih tahan dan fokus di setiap reli-reli untuk bisa dapat serangan. Sementara saya malah masuk ke pola permainan dia dan mudah memberikan bola yang dia inginkan,” lanjutnya.

Walau tidak puas dengan hasil yang didapat, Vito mengaku mendapat banyak pelajaran dari pertandingan hari ini.

“Untuk hasil saya tidak puas tapi secara permainan saya cukup puas. Selain itu saya mendapat banyak pelajaran hari ini dan bisa mengerti apa yang harus ditambah dan diperbaiki,” tutup Vito.

Ganda Campuran Gagal Total di Swiss Open, Begini Respon Sang Pelatih
By - Writter

Ganda Campuran Gagal Total di Swiss Open, Begini Respon Sang Pelatih

Tiga wakil Indonesia di nomor ganda campuran yang tampil pada turnamen bulutangkis Yonex Swiss Terbuka 2021, tidak mampu unjuk gigi. Hasilnya pun tidak seperti yang diharapkan.

Asisten pelatih ganda campuran, Nova Widianto mengungkapkan hasil evaluasi terhadap penampilan anak didiknya setelah kekalahan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pada babak kedua, Kamis (4/3).

Pada turnamen yang digelar di St. Jakobshalle, Basel, Rinov/Pitha kalah straight game, 18-21, 16-21 dari Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa. Pasangan India ini juga yang menghentikan langkah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada babak pertama, Selasa (2/3), dengan 21-18, 21-10.

Menurut Nova, sebenarnya, permainan Rinov/Pitha sudah sudah benar. Sayangnya, wakil Merah-Putih ini banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.

clubpokeronline - situs agen judi online terpercaya idnpoker

“Rinov/Pitha secara main sudah benar, tapi saat posisi unggul atau imbang, mereka malah banyak membuang poin dari servis. Banyak juga bola-bola yang tidak seharusnya mati,” ungkap Nova seperti dilansir dari Nusabola.

Lebih lanjut mantan pemain nasional itu mengatakan para pemainnya kerap melakukan kesalahan sendiri.  Selain itu Rinov masih belum bisa menyeimbangkan antara ketengan dan kecepatan kaki.

“Dari situ, mereka langsung blank. Pola permainannya jadi berubah. Rinov sendiri belum bisa mengontrol antara ketenangan dan kecepatan kaki. Dia sendiri menyadari hal itu, tapi belum bisa mengatasinya,” sebut Nova.

Nova juga menuturkan faktor penyebab kekalahan Hafiz/Gloria dari pasangan India tersebut. Salah satunya adalah permainan Hafiz/Gloria yang mudah diantisipasi lawan. Kekalahan Hafiz/Gloria jelas diluar harapan. Sebagai unggulan dua, pasangan rangking delapan BWF ini diharapkan bisa berbicara banyak diturnamen level Super 300 itu.

“Untuk Hafiz/Gloria, hasilnya memang jauh dari yang kami harapkan. Tidak ada masalah apa-apa, murni karena performa mereka di lapangan yang tidak berani melakukan pola permainan seperti yang kami instruksikan,” ungkap Nova.

Sementara Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso pun harus mengakui keunggulan lawan, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing. Pada babak pertama, Adnan/Mychelle kalah straight game, 13-21, 12-21 dari unggulan kelima asal Malaysia tersebut.

Nova menilai Adnan/Mychelle sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengalahkan pemain unggulan. Hanya saja mereka kurang yakin akan hal itu.

“Kalau Adnan/Mychelle, saya mendapat evaluasi dari Aryono yang mendampingi di lapangan. Lawannya memang unggulan kelima, tapi mereka banyak mati sendiri saat bola mudah,” ucap Nova.

Nova menyayangkan pasangan muda ini yang sebenarnya memiliki potensi. Mereka sepertinya kurang terpacu untuk mengalahkan pemain unggulan.

“Pasangan ini seperti kurang yakin untuk mengalahkan pemain unggulan. Padahal sebenarnya, mereka punya kemampuan,” tutup Nova.

Rinov/Pitha Melenggang, Hafiz/Gloria Terhenti di 32 Besar Swiss Open
By - Writter

Rinov/Pitha Melenggang, Hafiz/Gloria Terhenti di 32 Besar Swiss Open

Pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil melenggang ke babak 16 besar Yonex Swiss Terbuka 2021. Hal ini mereka pastikan usai meraih kemenangan atas wakil Belanda, Ties Van Der Lecq/Debora Jille dengan skor 21-13, 21-15.

Laga perdana yang digelar di St. Jakobshalle pada Selasa sore (2/3) waktu setempat ini menjadi laga yang tidak terlalu sulit bagi pasangan berperingkat 22 dunia itu. Hanya perlu waktu 27 menit bagi Rinov/Pitha untuk menuntaskan laga.

“Hari ini lawannya memang peringkatnya masih di bawah kami. Tadi sama Tari (Pitha) mencoba bermain di pola kami saja,” ungkap Rinov seperti dilansir dari A1SBOBET.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa mereka masih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan. Masih ada pekerjaan rumah baginya untuk lebih cepat beradaptasi dengan lapangan.

“Kami masih penyesuaian lapangan dan mainnya belum terlalu enak juga. Terutama dari saya, feeling touch-nya belum terlalu in. Semoga lusa bisa lebih baik,” papar Rinov.

Sementara itu Pitha mengatatakan kemenangan ini tentu tidak lepas dari persiapan yang mereka lakukan. Namun lawan mereka tetap bisa memberikan perlawanan.

“Hari ini kami mungkin lebih siap saja dari mereka, dibilang mudah juga tidak,” sambung Pitha.

Di babak 16 besar, Rinov/Pitha sudah ditunggu Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa asal India.

“Yang pasti harus lebih siap dan harus berani dengan pola mainnya. Lawan mereka itu harus banyak menyerang. Semoga kami bisa membalas kekalahan senior kami,” tegas Rinov.

Pitha optimis mereka memiliki peluang menang. Saat ini mereka fokus memulihkan stamina dan menyiapkan strategi untuk pertandingan tersebut.

“Peluang menang selalu ada, bagaimana nanti permainan di lapangan. Sekarang kami mau fokus pemulihan lalu besok mematangkan strategi di latihan,” timpal Pitha.

Sayangnya, jejak Rinov/Pitha tidak berhasil diikuti oleh dua wakil ganda campuran lainnya. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso harus mengakui keunggulan lawan-lawannya.

Adnan/Mychelle dikalahkan unggulan kelima asal Negeri Jiran Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing 13-21 dan 12-21. Sementara Hafiz/Gloria dihadang pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa dengan skor 18-21, 10-21.

“Kami sudah berusaha tapi lawan memang bermain lebih bagus. Lebih siap. Pasti kecewa apalagi kami memang sedang mengejar poin ke Olimpiade tapi ya mau bagaimana lagi. Kami akan coba lagi di turnamen berikutnya,” tandas Hafiz.

Babak 32 besar Swiss Terbuka 2021 akan berlanjut hari ini, Rabu (3/3), mulai pukul 09.00 waktu setempat. Ada lima wakil Indonesia yang akan bertanding.

  1. Shesar Hiren Rhustavito (7) vs Soong Joo Ven (Malaysia)
  2. Ruselli Hartawan vs Iris Wang (Amerika Serikat)
  3. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Eloi Adam/Julien Maio (Prancis)
  4. Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Jeppe Bay/Lasse Mølhede (Denmark)
  5. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan vs Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada)
tim bulutangkis indonesia
By - Writter

Kesan Positif Tim Indonesia Usai Jalani Latihan Pertama di Swiss

Usai tiba di Basel kemarin sore (28/2), tim bulutangkis Indonesia hari Senin (1/3), langsung menggelar latihan perdana di St Jakobshalle, tempat bergulirnya Swiss Terbuka 2021. Turnamen bulutangkis level Super 300 ini digelar pada 2-7 Maret.

Pasangan ganda putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri memanfaatkan latihan perdana ini untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan dan cuaca. Menurut Fikri kondisi cuaca sangat berbeda dengan Jakarta. Suhu yang lebih dingin membuatnya harus beradaptasi.

“Di latihan perdana hari ini saya merasa kondisi cuacanya jauh berbeda dengan di Jakarta. Di sini lebih dingin jadi saya harus adaptasi lebih dulu. Tadi saat latihan tenggorokan agak sakit soalnya dingin,” sebut Fikri seperti dilansir dari 90Bola.

Lebih lanjut Bagas mengatakan dirinya merasa senang bisa menjalani latihan perdana di tempat tersebut. Ini menjadi awal yang bagus untuk kembali bertanding di Eropa setelah vakum sekian lama karena pandemi.

register clubpokeronline

“Alhamdulillah, saya merasa senang pada latihan perdana ini, apalagi sudah lama juga tidak pertandingan di Eropa. Jadi bawaannya happy. Dari segi lapangan juga enak, tidak ada angin. Jadi lebih cepat adaptasinya. Lampu juga tidak terlalu silau. Tapi di sini cuacanya dingin jadi harus pemanasan lebih lama,” sambung Bagas.

Sebelum bertolak pada Sabtu lalu, Bagas/Fikri sudah menjalani vaksinasi pertama Covid-19. Hal ini mereka akui membawa ketenangan dalam bertanding. Namun begitu mereka tetap patut waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan.

“Vaksinasi kemarin membuat saya sedikit tenang tetapi tetap harus waspada. Soalnya di sini tidak begitu ketat protokol kesehatannya. Sangat berbeda banget dengan di Thailand lalu,” jelas Fikri.

Sebagai pasangan muda, Bagas/Fikri bertekad untuk tampil lebih baik dibandingkan saat seri Asia bulan Januari lalu. Tidak ada target khusus bagi pasangan ini. Bagas mengatakan bahwa mereka berusaha untuk tampil maksimal dan tidak ingin menyerah begitu saja.

“Target saya di Swiss, main maksimal. Jangan gampang menyerah di tengah lapangan,” kata Bagas.

Bagaimana persiapan mereka sebelum terbang ke Eropa? Fikri menatakan bahwa sekembali dari Thailand, mereka memiliki waktu latihan tiga minggu. Kesempatan itu dipakai untuk memperbaiki semua kekurangan. Ia berharap bisa meraih hasil yang baik.

“Kemarin selesai dari Thailand sempat latihan tiga minggu. Memperbaiki semua kekurangan. Di sini saya sama Bagas ingin menunjukkan yang terbaik yang kami punya. Semoga hasilnya bisa lebih bagus,” timpal Fikri.

Di babak pertama, Bagas/Fikri akan menghadapi Jeppe Bay/Lasse Mølhede asal Denmark.

By - Writter

Ruselli Hartawan Siap Tempur di Swiss Open

Tinggal dalam hitungan hari, tim bulutangkis Indonesia akan bertolak ke Basel untuk mengikuti ajang Yonex Swiss Terbuka 2021. Turnamen level 300 ini rencananya dihelat pada 2-7 Maret di St. Jakobshalle, Basel.

Satu-satunya wakil tunggal putri Merah-Putih, Ruselli Hartawan mengaku sudah siap untuk kembali berlaga. Mematangkan serangan dan juga bertahan menjadi persiapan akhir jelang keberangkatan pada Sabtu (27/2) nanti.

“Latihan kan tinggal tiga hari lagi, Rabu, Kamis, dan Jumat. Saya saat ini sedang mematangkan pukulan untuk menyerang. Juga membenahi dalam bertahan,” beber Ruselli seperti dilansir dari Jasabola.

Lebih lanjut Ruselli mengatakan dirinya juga menaruh perhatian pada fokus dan kesabaran. Berkaca dari penampilannya di Thailand di awal tahun ini, ia mengakui tampil kurang sabar.

“Selain itu saya juga fokus latihan kesabaran, karena evaluasi dari Thailand kemarin saya bermain kurang sabar. Kalau tidak bisa mematikan lawan, suka jadi buru-buru. Nah itu yang harus ditekankan di latihan,” tambahnya.

Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di nomor tunggal putri, Ruselli mengatakan ia tidak mau terbebani dan tetap berusaha memberikan yang terbaik.

“Tekanan pasti ada, tapi saya tidak mau memikirkannya. Ya sudah main saja, mau membuktikan juga kalau sendiri pun saya bisa fight. Untuk peluang sendiri, saya rasa tetap ada. Babak pertama saya ketemu Iris Wang dari Amerika Serikat, saya mau fokus melewati itu saja dulu,” katanya.

Bertanding di masa pandemi seperti ini memang tidak mudah, begitu juga yang dirasakan Ruselli. Ia mengungkapkan hal tersulit saat harus mengikuti pertandingan saat ini.

“Yang paling sulit menjaga mood dan fokus. Misalnya persiapan di Jakarta sudah bagus sampai di sana tidak latihan dua atau tiga hari untuk isolasi. Itu berpengaruh banget. Kondisinya kadang turun lagi. Jadi sebisa mungkin harus menjaga biar tidak turun-turun banget lah,” ungkap Ruselli.

Kondisi pandemi Covid-19 membuat seluruh pemain yang tampil di Yonex Swiss Terbuka tidak bisa mengikuti turnamen All England pada 17-21 maret mendatang. Dikarenakan, sepulang dari Swiss, para atlet diharuskan mengikuti karantina di Jakarta selama sepekan, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengejar keberangkatan ke Birmingham, Inggris.

Selain itu, selama menjalani karantina, para pemain juga tidak dapat berlatih. Padahal turnamen All England ini merupakan kejuaraan tertua di dunia sekaligus dengan tingkat persaingan yang lebih ketat. Ditegaskan oleh Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, dengan pertimbangan tersebut, untuk pemain yang dikirim ke Swiss, tidak dapat tampil di All England.

register clubpokeronline

Pemain Indonesia di Swiss Open Tak Akan Tampil di All England
By - Writter

Pemain Indonesia di Swiss Open Tak Akan Tampil di All England

Empat hari jelang keberangkatan menuju turnamen Yonex Swiss Open, skuad Indonesia terus mempersiapkan diri lebih intensif untuk mencapai hasil yang maksimal. Laga yang akan digelar di Basel ini berlangsung pada 2-7 Maret 2021.

Saat ini para pemain terus berlatih baik pagi dan sore, di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Porsi latihan pun tidak hanya pada teknik bermain, tapi juga berlatih dari segi fisik.

Para pemain di sektor ganda campuran, Selasa (23/2) sore, menjalani latihan fisik. Gloria Emanuelle Widjaja bersama pemain lainnya dibawah bimbingan pelatih fisik, Felix Ary Bayu Marta, melakukan latihan kecepatan dan kelincahan. Dalam latihan ini, mereka harus bergerak cepat menuju sasaran untuk menyentuh dan mematikan lampu yang menyala secara otomatis.

“Iya, tadi latihan mengejar lampu, fungsinya untuk melatih kecepatan dan kelincahan. Juga koordinasi kaki, tangan dan mata. Harus cepet, karena ada waktu yang dikejar. Ya cukup asyik latihan begini,” ungkap Gloria seperti dilansir dari Slot39.

Gloria adalah salah satu wakil Indonesia yang akan tampil di turnamen level Super 300 ini. Bersama sang partner Hafiz Faizal, diharapkan bisa mengejar prestasi maksimal. Hal ini berkaitan dengan ranking Race to Olympic mereka yang berada pada posisi kritis, yaitu ranking 8. Perbedaan poin mereka hanya berbeda tipis dengan ranking di bawahnya.

Namun sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 membuat seluruh pemain yang tampil di Yonex Swiss Terbuka tidak bisa mengikuti turnamen All England pada 17-21 maret mendatang. Dikarenakan, sepulang dari Swiss, para atlet diharuskan mengikuti karantina di Jakarta selama sepekan, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengejar keberangkatan ke Birmingham, Inggris.

Selain itu, selama menjalani karantina, para pemain juga tidak dapat berlatih. Padahal turnamen All England ini merupakan kejuaraan tertua di dunia sekaligus dengan tingkat persaingan yang lebih ketat. Ditegaskan oleh Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, dengan pertimbangan tersebut, untuk pemain yang dikirim ke Swiss, tidak dapat tampil di All England.

“Iya jadi untuk pemain-pemain Swiss itu tidak mungkin untuk lanjut tampil di All England. Karena secara persiapan tidak memungkinkan mereka bisa bermain maksimal,” tutur Rionny.

Terkait nasib Gregoria Mariska Tunjung, menurut Rionny, anak didiknya ini tidak bisa tampil di Yonex Swiss Terbuka. Pasalnya, PBSI telah menarik keikutsertaannya dari turnamen ini karena sang Juara Dunia Junior 2017 ini lebih difokuskan untuk tampil di All England.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie
By - Writter

Target Semi Final Swiss Open untuk Shesar Hiren Rhustavito

Skuad Indonesia akan kembali mengikuti turnamen bulutangkis pada awal Maret mendatang, yaitu Swiss open pada 2-7 Maret di Basel. Kemudian dilanjut dengan kejuaraan bulutangkis tertua di dunia, All England pada 17-21 Maret di Birmingham.

Pada sektor tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang akan tampil pada Swiss Terbuka. Sang pelatih, Hendry Saputra, membeberkan persiapan apa saja yang dilakukan anak didiknya, terutama dari sisi teknik.

“Persiapan setelah pulang dari Thailand, kalau melihat hasil main Vito, dari teknik pukulan atau stroke-nya harus lebih mantap lagi. Jadi lebih fokus untuk penerapan cara bermain dan stroke-nya yang tepat,” ungkap Hendry seperti dilansir dari Dewaslot99.

Lebih lanjut Hendry mengatakan pemain tersebut sudah mempersiapkan fisik dan mental untuk memikul tanggung jawab tersebut.

“Kalau untuk fisik atau mentalnya, setelah konsultasi dan komunikasi dengan Vito, dia sudah oke. Jadi dari teknik dan fokus cara penggunaan tekniknya ini yang kami terapkan selama kurang lebih 2-3 minggu sebelum berangkat ke Swiss,” jelas Hendry.

Target yang dibebankan kepada pemain 25 tahun itu adalah semi final. “Kami harapkan semaksimal mungkin. Target Vito bisa masuk di semifinal,” tegasnya.

Sementara pada kejuaraan All England, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal putra. Menurut Hendry, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari keduanya, terutama pada daya tahan mereka.

“Kalau untuk All England, dari satu bulan sebelum berangkat ini kita akan tingkatkan daya tahan lagi, fisik, stamina, dan tenaga. Memang hal lain yang paling penting itu fokus pikiran,” tutur Hendry.

Hendry juga menilai, para pemain lawan khususnya saat Leg Asia di Thailand, Bangkok, Januari lalu memiliki persiapan yang lebih baik. Selain itu, menurut Hendry setiap atlet juga ada masanya mengalami penurunan performa.

“Kalau saya lihat para pemain lawan saat pertandingan di Thailand, sebenarnya dari tingkat kemajuan lawan, dalam hal teknik sih saya rasa biasa saja. Tapi mungkin lawan itu siap untuk juaranya lebih ada. Mereka lebih siap, baik dari sisi mental, pikiran, dan daya juang. Bukan berarti pemain kita tidak siap atau tidak ada, tapi lawan lebih siap,” ungkap Hendry.

Lebih lanjut Hendry berharap pengalaman di Thailand Open di awal tahun ini memberikan pengaruh positif bagi mereka saat menjalani pertandingan di Eropa.

“Mudah-mudahan dengan pengalaman di Thailand kemarin, pada kejuaraan berikutnya atlet-atlet kita bisa kembali performanya. Memang ada masanya pemain mengalami hal ini, tidak bisa menjadi alasan, tapi kita harus terus berlatih dan lebih siap lagi,” pungkasnya.

PBSI Sayangkan Pembatalan Jerman Open
By - Writter

PBSI Sayangkan Pembatalan Jerman Open

Federasi Badminton Dunia (BWF) resmi membatalkan turnamen bertajuk Yonex Jerman Terbuka pada rilis BWF yang diumumkan Kamis (11/2) lalu. Laga yang seharusnya digelar di Mülheim an der Ruhr pada 9-14 Maret ini batal karena situasi pembatasan kegiatan akibat Covid-19 di Jerman yang belum mereda.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyayangkan pembatalan tersebut. Pasalnya, turnamen level Super 300 ini merupakan kualifikasi untuk menambah poin pada Olimpiade Tokyo, yang rencananya digelar Juli mendatang.

“Ya sangat disayangkan Jerman Terbuka batal, karena turnamen ini seharusnya bisa untuk menambah poin untuk Olimpiade. Terutama untuk Hafiz/Gloria,” ungkap Rionny seperti dilansir dari Asiabet188.

“Selain itu, Jerman Terbuka ini seharusnya juga jadi ajang untuk pemanasan bagi para pemain yang akan tampil di All England. Seperti Jonatan, Ginting, Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, Greysia/Apriyani, dan Praveen/Melati,” tambahnya.

Sementara untuk strategi pengiriman pemain yang dipersiapkan untuk Olimpiade, Rionny menjelaskan hal itu berdasarkan ranking Race to Olympic.

“Tunggal putra itu posisi Ginting di ranking 4 dan Jojo di ranking 7, dengan nomor kualifikasi yang sama. Tunggal putri ada Gregoria, dia ranking 20, tapi Gregori ini masuk ke kualifikasi nomor 15,” jelas Rionny.

“Kalau untuk ganda putra, yang sudah masuk untuk kualifikasi Olimpiade adalah Marcus/Kevin ranking 1, Ahsan/Hendra ranking 2, sama Fajar/Rian ranking 6. Meskipun kita punya 3 wakil di 8 besar dunia, tapi kalau sesuai regulasi, kita hanya bisa mengirimkan 2 wakil ganda putra di Olimpiade nanti.”

Sementara itu di sektor ganda putri hanya Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berada di rangking delapan dan masuk kualifikasi di urutan ketujuh. Sementara itu sektor ganda campuran menempatkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di urutan keempat. Sementara itu Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjadja berada di posisi kedelapan.

Melihat ranking Race to Olympic Tokyo tersebut, Hafiz/Gloria memang belum berada pada posisi aman untuk lolos kualifikasi ke Olimpiade. Hal itu dikarenakan, perbedaan poin wakil Indonesia ini hanya berbeda tipis dengan ranking di bawahnya.

“Posisi Hafiz/Gloria ini yang berbahaya, karena poin ranking mereka itu 60.851, beda tipis dengan pasangan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Rank 9/Hong Kong) dengan poin 60.566, Marcus Ellis/Lauren Smith (Rank 10/Inggris) dengan poin 58.818, dan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Rank 11/Malaysia) dengan poin 56.792,” ungkap Rionny.

Untuk itu PBSI sengaja mengirim Hafiz/Gloria ke Swiss Open untuk mencari tambahan poin. Harapannya agar keduanya bisa mendapatkan poin maksimal sehingga bisa lolos ke Olimpiade.

tim bulutangkis indonesia
By - Writter

Tim Indonesia Siap Hadapi Tur Eropa

Usai menjalani rangkaian turnamen Yonex Thailand Terbuka (12-17 Januari), Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari), dan BWF World Tour Finals (27-31 Januari), plus karantina mandiri sepulang dari Bangkok, tim bulutangkis Indonesia pekan ini sudah kembali menggelar latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

Tidak ada kata berleha-leha bagi Laskar Cipayung untuk kembali menggeber latihan, mengingat tur Eropa sudah menanti di awal Maret mendatang. Tiga turnamen di Swiss Terbuka, Jerman Terbuka, dan All England menjadi ajang pembuktian untuk kembali tampil maksimal.

Sejumlah persiapan langsung diberikan para pelatih bagi Ahsan/Hendra dkk., dari mulai sisi teknik, fisik, mental, dan daya juang. Tidak ketinggalan faktor gizi dan sport science.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, menjelaskan bahwa ia bersama Rionny Mainaky dan tim pelatih sudah melakukan rapat evaluasi atas hasil yang didapat di Thailand sekaligus mengidentifikasi kekurangan-kekurangan para atlet untuk diperbaiki jelang tur Eropa.

“Pertandingan di masa pandemi ini memang special case, karena banyak sekali tekanan. Dari mulai protokol kesehatan yang ketat, pembatasan ruang gerak hanya di hotel dan tempat pertandingan, juga pemeriksaan tes usap yang berkala menjadi kekhawatiran yang terus-menerus. Ini memang tantangan,” ujar Iwan seperti dilansir dari Senang4d.

Selanjutnya Iwan mengatakan performance analysis juga sudah diterapkan pada setiap pertandingan. Sehingga bisa terlihat evaluasi kekurangan secara teknik untuk menjadi sasaran dan fokus perbaikan pada latihan. Selain itu, masalah fisik dan gizi juga menjadi perhatian khusus untuk ditingkatkan.

Ia mengakui bahwa beberapa pemain mengalami masalah dengan kebugaran. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan para pelatih fisik untuk menindaklanjuti hal ini.

“Saya akui beberapa atlet kondisi fisiknya memang masih kedodoran, jadi secara khusus saya sudah berbicara dengan para pelatih fisik, di minggu ini kami akan melihat dulu apa saja yang kurang lalu minggu depan mencoba memenuhi kebutuhan program agar sesuai standarnya. Termasuk pemenuhan gizi dan suplemen dari tim medis,” kata Iwan.

Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa pihaknya juga akan fokus pada sejumlah pemain yang memiliki kelebihan berat badan. Soal ini menjadi penting karena menjadi fondasi dari performa seorang atlet.

“Untuk beberapa pemain yang overweight juga kami fokuskan kondisi fisiknya agar kembali ideal, karena kalau sudah overweight, kerja ototnya dan kerja untuk menggerakan tubuhnya butuh tenaga ekstra di samping geraknya menjadi lambat. Pada akhirnya ini mempengaruhi daya tahan yang menjadi pondasi dari semua,” tutup Iwan.

Ketua Umum PBSI, Agung Firman
By - Writter

Ini 5 Isu Strategis Ketua Umum PBSI, Agung Firman

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna menyampaikan lima isu strategis yang merupakan faktor kunci yang menjadi rumusan visi dan misi kepengurusan PBSI yang dipimpinnya. Hal ini disampaikan saat Agung menjadi narasumber Webinar yang diselenggarakan oleh Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Jaya, Kamis (4/2).

Bertemakan “Mengawal 100 Hari Kinerja Ketum PP PBSI Baru: Mengupas Visi Misi Agung Firman Sampurna”, webinar yang berlangsung selama 2 jam 15 menit ini juga dihadiri oleh Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, Greysia Polii sebagai perwakilan dari skuad Indonesia, dan Imelda Wigoena, Ketua Harian Klub Jaya Raya Jakarta.

Menurut Agung, terdapat lima isu strategis yang merupakan faktor kunci dalam pengelolaan organisasi serta menjadi rumusan visi dan misi PBSI untuk empat tahun ke depan. Kelima faktor tersebut adalah, pertama, organisasi, akuntabilitas, dan transparansi. Kedua, rekrutmen atlet, pelatihan, dan prestasi. Ketiga, kemitraan. Keempat, partisipasi masyarakat dan pengembangan klub bulutangkis. Yang kelima, industri olahraga.

“Rekrutmen atlet, pelatihan, dan prestasi adalah tiga bagian penting yang selalu dibicarakan. Seperti ingin adanya rekrutmen atlet yang lebih terbuka, lebih disiplin, dan memberikan ruang bagi semua, baik untuk pengurus provinsi kabupaten dan kota, juga untuk semua klub yang ada di seluruh Republik Indonesia,” tutur Agung seperti dilansir dari berita sports Garuda303.

Terkait kemitraan, Agung pun tidak tinggal diam. Dalam kepengurusannya, nakhoda baru PP PBSI ini menyebutkan bahwa siapapun yang akan bermitra dengan PBSI konsepnya tidak lagi charity, melainkan corporate branding. Sehingga memberikan ruang terbuka bagi siapapun yang mau bermitra dengan PBSI.

“Kita ingin membangun sebuah tata kelola yang transparan dan akuntabel, sehingga nantinya kalau ada swasta yang ingin berpartisipasi di PBSI, sifatnya saling menguntungkan. Hak dan kewajibannya juga menjadi jelas, yang pasti memberikan ruang bagi siapapun yang mau bermitra dengan PBSI. Nanti ke depan yang kita lakukan tidak dalam pola charity, tapi corporate branding,” ungkap Agung.

Meski belum diumumkan, Agung menyebut sudah ada beberapa perusahaan yang bermitra atau memberikan sponsor kepada PBSI. Ia berjanji hal ini akan menjadi yang pertama diumumkan saat pelantikan pengurus PP PBSI.

“Hal yang paling pertama diumumkan saat pelantikan adalah Komite Manajemen Eksekutif. Saat ini perusahaan atau BUMN yang mau memberikan sponsor kepada kami tidak bisa memberikannya sekarang ini. Karena saya tidak bisa menerima. Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PP PBSI tidak boleh terlibat, baik secara langsung, maupun tidak langsung dalam pengelolaan keuangan,” jawab Agung saat ditanya perihal sponsor.

Pengembangan klub bulutangkis merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian PP PBSI. Agung juga menilai bahwa klub merupakan pilar dari olahraga tepok bulu ini. Dibutuhkan juga hubungan yang baik antara PBSI dengan seluruh klub yang ada di Indonesia.

Agung Firman Sampurna
By - Writter

Begini Komentar Ketum PBSI Usai Jajal Lapangan Pelatnas Cipayung

Dalam kunjungannya yang ketiga ke Pelatnas Cipayung, Agung Firman Sampurna tidak hanya menyambut dan memberi semangat kepada atlet yang baru menyelesaikan laga di Thailand. Ketua Umum PP PBSI ini juga menyempatkan diri berolahraga dengan bermain bulutangkis.

Hampir 60 menit waktu yang dihabiskan oleh sang nakhoda organisasi bulutangkis Indonesia untuk menepok bulu. Kegiatan olahraga ini dilakukan Selasa (2/2) malam, di Pusat Bulutangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur.

Ditemani oleh pemain muda ganda putra, Leo Rolly Carnando, Agung bermain bulutangkis dengan antusias. Pasalnya ini merupakan kesempatan pertama Agung mencoba lapangan yang sehari-hari digunakan oleh atlet andalan Indonesia berlatih.

Sebelumnya Agung hanya bisa memanfaatkan falitas badminton di kantor yang terbatas. Situasi berbeda pun dialami saat bermain di pelatnas.

“Saya juga ingin merasakan sensasinya. Biasanya saya berlatih di kantor dengan fasilitas yang terbatas, hanya ada dua lapangan, jadi rebutan dan harus menunggu untuk berlatih. Di sini berbeda, tempatnya lebih luas dan fasilitasnya lebih lengkap. Sehingga kita bisa lebih leluasa untuk meningkatkan kualitas olahraganya,” ungkap Agung seperti dilansir dari berita bulutangkis, MPO555.

Menurut Agung, lapangan di Cipayung ini perlu adanya perbaikan fasilitas. Hal itu juga agar dapat mendukung para atlet untuk meningkatkan prestasi.

“Dalam waktu dekat ini perlu diperbaiki, supaya lebih layak dan dapat mendukung atlet-atlet kita untuk berlaga, baik untuk turnamen nasional maupun internasional. Tapi so far, saya nyaman sekali di sini. Ini pertama kali menggunakan fasilitas bulutangkis di Pelatnas Cipayung,” tuturnya.

Agung juga berharap, dia bisa lebih sering untuk datang ke Pelatnas Cipayung. Selain untuk berlatih, tapi juga dapat berinteraksi dengan semua pemain dan pelatih yang ada di PBSI. Hal ini membuatnya bisa lebih dekat dengan para penghuni pelatnas.

“Nanti saya cari waktu untuk lebih sering datang ke sini, bukan hanya berlatih bulutangkis di sini, tapi juga untuk berinteraksi sama teman-teman pemain dan pelatih di sini. Sehingga saya bisa lebih dekat dan lebih tahu apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung mereka di sini, dalam hal prestasi dan hal-hal yang terkait dengan bulutangkis Indonesia,” kata Agung.

Leo pun mengaku sangat senang bisa menemani sang Ketua Umum berolahraga. Ia pun berharap Agung bisa lebih sering menyambangi pelatnas.

“Saya sangat senang bisa menemani Pak Agung berolahraga di sini. Harapannya ke depan beliau bisa sering berkunjung lagi, supaya bisa berlatih bersama saya dan teman-teman yang lain juga,” kata Leo.

ketum pbsi
By - Writter

Ketum PBSI Sambangi Pelatnas Usai Tak Maksimal di Thailand

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menggelorakan semangat bertanding untuk menang. Pesan penambah semangat itu disampaikan saat bertemu dengan para pebulutangkis yang baru saja bertanding pada turnamen di Bangkok, Thailand, Januari silam.

Dalam kunjungan ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/2) sore, Agung hadir untuk menyambut dan memberi semangat kepada pemain yang telah kembali ke Tanah Air. Selain itu, Agung juga ingin mendengar langsung dari pemain dan pelatih tentang bagaimana perjuangan para pemain di ibukota Negeri Gajah Putih silam.

Dalam pertemuan yang begitu cair dan tidak formil itu, Agung didampingi Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Wakil Sekjen Edi Sukarno, pemain, pelatih, dan jajaran pengurus. Meski begitu, di tengah pandemi, protokol kesehatan tetap diterapkan dalam acara ini. Kunjungan ketiga Agung ini diakhiri dengan berlatih bulutangkis bersama pemain.

“Saya ucapkan terima kasih, atas perjuangan teman-teman selama pertandingan di Thailand. Terima kasih sudah menunjukkan upayanya, meski belum upaya terbaik. Perkenankan saya juga mengapresiasi debut pertama kita di tahun pertama ini,” ucap Agung seperti dilansir dari Bintang88.

Dalam kesempatan ini Agung juga mengajak semua pelatih dan pemain untuk melakukan evaluasi bersama, menyusul hasil yang didapat dari tiga turnamen di Thailand.

“Dari tiga turnamen ini, kita evaluasi di mana kapasitas stamina, ketangguhan mental, dan tingkatan teknis dalam berlaga di turnamen internasional. Stamina, mental, dan teknis adalah tiga hal yang sangat penting untuk kita evaluasi. Di antara tiga hal ini, saya juga ingin tahu di mana kurangnya,” sambungnya.

Menurut Agung, dengan menjuarai pertandingan, pencapaian yang didapat semuanya menjadi milik sang pemain. Karena itu, nahkoda baru di organisasi bulutangkis Indonesia ini, meminta pemain untuk selalu menggelorakan semangat bertanding untuk menang.

“Kalau teman-teman juara, itu bukan untuk PBSI, bukan pula untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi adalah untuk teman-teman sendiri. Oleh karena itu, teman-teman harus bertanding untuk menang!” Agung memberi semangat.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya kepada skuad Indonesia yang telah berlaga di Thailand. Rionny pun siap untuk mengevaluasi hasil yang didapat para pemain dalam tiga turnamen tersebut.

“Terima kasih Pak Agung atas dukungannya dari berangkat sampai kembali ke Indonesia, kita dijemput dengan baik. Setelah ini saya dan pelatih-pelatih akan evaluasi yang lebih serius lagi, karena seperti yang Pak Agung bilang tadi dari faktor mental sangat penting. Kita juga akan pelajari kekurangan kita dan juga kelebihan lawan termasuk untuk nutrisi dan teknis,” tutur Rionny.

Hendra-Ahsan
By - Writter

Hendra/Ahsan Kalah di Final, Indonesia Tak Kebagian Gelar di World Tour Finals

Indonesia gagal meraih gelar juara dalam BWF World Tour Finals 2020. Pada babak final ganda putra, Minggu (31/1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ditaklukkan Lee Yang/Wang Chi Lin, 17-21, 21-23 dalam waktu 37 menit.

Dengan mengalahkan Ahsan/Hendra, wakil Chinese Taipei tersebut memetik sukses besar. Mereka menggondol tiga titel juara pada tiga turnamen selama bertanding di Bangkok, Thailand ini.

Berlangsung di Impact Arena, Bangkok, pada awal laga Ahsan/Hendra sempat tertinggal 1-4. Interval pertama yang berlangsung singkat dalam 4 menit pun masih tertinggal 4-11. Meski tertinggal, wakil Skuad Garuda ini terus berjuang. Smes Hendra sempat menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Namun Lee Yang/Chi Lin sangat tangguh dalam pertandingan final ini, sehingga memenangkan gim pertama dalam 14 menit, dengan skor 21-17.

Pada gim pertama, Ahsan/Hendra memang cukup kesulitan untuk menyamakan kedudukan lawan. Gim kedua, persaingan lebih ketat. Ahsan/Hendra sempat unggul 10-7, 18-16, bahkan mencapai match point pertama 20-19. Sayangnya, lagi-lagi Lee Yang/Chi Lin kembali unggul dan laga berakhir 23-21.

“Alhamdulillah tetap bersyukur dengan hasil final ini. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan lawan bermain sangat baik dan percaya diri. Mereka bermain lebih bagus,” ungkap Ahsan seperti dilansir dari berita sports Live22.

Ahsan tak menampik lawan hari ini bermain bagus. Selain memiliki pertahanan yang kokoh, pasangan muda Taiwan itu juga memiliki tenaga lebih besar.

“Mereka hari ini bermain bagus, kami tidak sempat menerapkan pola permainan kami. Mereka juga tenaganya lebih besar,” sebut Hendra pun mengakui keunggulan lawan.

Bermain di usia yang tergolong tidak muda, menjadi tantangan tersendiri bagi Ahsan/Hendra. Ahsan tahun ini berusia 33 tahun, sedangkan Hendra 36 tahun, tentunya cukup sulit untuk melawan pemain-pemain yang perbedaan usianya mencapai 10 tahun. Terutama dalam sisi fisik dan tenaga. Sehingga, untuk bisa mencapai final, merupakan pencapaian yang baik bagi sang juara World Tour Finals 2019 ini.

“Kalau melihat permainan tadi sih memang Ahsan/Hendra kalah tenaga, tenaga tangannya. Pertama karena lapangannya juga kalah angin. Harus diakui pemain Chinese Taipei ini selama tiga minggu penampilannya konsisten banget. Penampilan mereka di Thailand Open ini bagus banget. Baik dari fisik, tenaga, konsentrasi, dan fokusnya luar biasa menurut saya,” ungkap Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra.

Herry pun menilai, strategi permainan pun sulit untuk diterapkan. Sejak awal kualitas lawan memang lebih unggul. Mereka bermain sangat cepat dan keras. Tak heran pasangan Taiwan itu akhirnya mampu meraih kemenangan atas The Daddies.