Informasi Dunia Olah Raga Indonesia & Mancanegara Aktual Terpercaya
  • Sports Award - 2019

    Number #1 Sports News
  • Global Certificate

    ISO 9001:2019
  • Award Winning

    Berita Olah Raga Terbaik 2019
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
By - Writter

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Dipisah di PBSI Home Tournament

Mola TV PBSI Home Tournament telah memasuki pekan keempat. Setelah menyajikan pertandingan sektor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putra, pekan ini giliran sektor ganda putri yang akan bertanding.

Sama seperti sektor lainnya, sektor ganda putri akan bertanding dengan sistem setengah kompetisi. Sebelas pasang ganda putri dibagi ke dalam empat grup dan akan memperebutkan peringkat dua terbaik di setiap grup untuk lolos ke babak perempat final.

Mola TV PBSI Home Tournament ganda putri akan dimainkan mulai besok, Rabu (15/7) hingga Jumat (17/7) mulai pukul 08.30 WIB untuk sesi pagi, dilanjutkan lagi pukul 15.00 WIB untuk sesi sore.

Kepala Pelatih Ganda Putri PP PBSI Eng Hian mengatakan bahwa Mola TV PBSI Home Tournament ini menjadi ajang uji coba untuk pemain ganda putri dalam mempersiapkan diri jelang turnamen resmi. Bertanding di home tournament membuat pemain bisa merasakan atmosfer pertandingan.

“Manfaatnya tentunya bagus, sudah lebih dari empat bulan tidak bertanding. Pelatih berharap mereka bisa manfaatkan home tournament ini sebagai pengganti turnamen. Bisa dapat aura kompetisinya juga,” beber Eng seperti dilansir dari Bandar Bola Sports.

Lebih lanjut Eng mengatakan turnamen internal ini menjadi kesempatan bagi para pemain untuk membuktikan diri layak dikirim ke turnamen-turnamen resmi. Ini adalah kesempatan seleksi untuk tampil di berbagai kejuaraan. Ia pun berharap hal ini bisa memacu para pemain untuk menampilkan permainan terbaik.

“Untuk tim ganda putri, home tournament ini bisa dibilang tempat seleksi yang nantinya berpengaruh ke pengiriman ke turnamen resmi. Semoga ini bisa membuat mereka terpacu,” ungkap Eng.

Eng juga berkomentar mengenai pasangan andalan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang dipisah di home tournament ini. Kualitas permainan mereka yang dinilai masih di atas ganda putri lainnya membuat Eng harus memisahkan Greysia/Apriyani.

Menurut Eng bila tetap dipasangkan atau tidak dipisahkan maka tidak ada sasaran lebih. Keduanya tetap akan mendominasi dan hampir pasti menjadi juara. Untuk itu ia memutuskan untuk memisahkan mereka agar bisa memberikan pengalaman kepada pasangannya.

Apa yang dikatakan Eng tentu benar. Bila pasangan ganda putri terbaik Indonesia ini tidak dipisahkan sementara maka hampir pasti pertandingan tidak akan berjalan menarik. Keduanya sudah pasti mampu mengatasi perlawanan rekan-rekannya.

“Kalau dipasangkan juga untuk apa? Tidak ada poinnya. Jadi lebih baik dipisah untuk memberikan pengalaman pada pasangannya. Kami mau beri kesempatan kepada pemain lain untuk mengalahkan Greysia dan Apriyani walau sudah terpisah. Kalau Greysia/Apriyani tetap dipasangkan, pertandingan jadi tidak menarik,” pungkas Eng.

Tundukan Shesar Vito, Ginting Segel Gelar Juara
By - Writter

Tundukan Shesar Vito, Ginting Segel Gelar Juara

Anthony Sinisuka Ginting membuktikan masih menjadi yang terbaik di ajang Mola TV PBSI Home Tournament. Pemain tunggal putra unggulan pertama ini keluar sebagai juara setelah mengalahkan Shesar Hiren Rhustavito dengan dua game langsung, 21-19, 21-15.

Tak hanya di final, Anthony tampil cukup baik di semua pertandingannya sepanjang Mola TV PBSI Home Tournament. Ia bahkan tak pernah kehilangan satu game pun. Menikmati setiap permainannya menjadi kunci bagi Anthony untuk tampil cemerlang.

“Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan turnamen ini dengan baik. Kuncinya, coba menikmati permainan meskipun ini home tournament, tapi saya anggap seperti turnamen resmi, apalagi sudah hampir empat bulan tidak ada turnamen. Dari pikiran, mental dan semuanya disiapin banget,” beber Ginting usai laga seperti dilansir dari SBOBET Sports-news.

Anthony sempat tertinggal di awal game pertama, namun pelan-pelan ia mulai menyusul dan balik mengungguli Shesar. Anthony pun bisa meredam serangan-serangan Shesar yang cukup tajam.

“Waktu ketinggalan itu saya terburu-buru mau dapat poin, mau menyerang tapi pertahanan Shesar sudah siap,” sambung Ginting.

Lebih lanjut Ginting mengatakan dirinya berusaha untuk mengontrol pergerakan dan memaksimalkan lebar lapangan dengan akurasi pukulannya. Selain itu ia juga berusaha mengindari jangan sampai memberikan peluang kepada Shesar yang bertipe menyerang.

“Dari permainan depan netnya jangan sampai ketinggalan. Saya lebih mengontrol pergerakan dia dan maksimalkan perhitungan dari panjang lebar lapangan untuk akurasi pukulan saya. Jangan sampai Shesar netting dan pengembalian saya ke atas, dia kan pemain menyerang, jadi saya berusaha meredam semua kelebihan dia,” beber Anthony.

Meskipun tampil cemerlang di turnamen ini, Anthony tetap mengevaluasi performanya dan mempersiapkan diri lebih baik lagi jelang turnamen resmi.

“Saya harus kurangi kesalahan sendiri, mental dan fokus yang paling utama. Dari pertandingan pertama sampai final ini, masih banyak bola-bola saya yang nggak seharusnya mati malah mati. Kalau fokus hilang sedikit bisa banyak poin yang hilang,” ujar Anthony.

Sementara itu, Shesar mengatakan bahwa Anthony lebih taktis dan efisien dalam melakukan serangan. Hal ini membuatnya kesulitan. Padahal di game pertama dirinya sempat memimpin namun ia akhirnya kehilangan fokus membuat Ginting mampu mengejar dan berbalik unggul.

“Di game pertama saya sudah memimpin dan kehilangan fokus, saya kurang disiplin dan gampang memberi bola serangan buat Anthony. Di game kedua saya mau mempercepat permainan tapi saya kurang taktis dibanding Anthony,” ucap Shesar.

Greysia Polii/Febby Valencia Dwijayanti Rebut Posisi Tiga
By - Writter

Greysia Polii/Febby Valencia Dwijayanti Rebut Posisi Tiga

Greysia Polii/Febby Valencia Dwijayanti Gani amankan posisi ketiga di ajang Mola TV PBSI Home Tournament usai menundukkan Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari. Duel kedua pasangan ini dimenangkan Greysia/Febby dengan skor 21-15, 21-8.

Greysia/Febby sempat ketinggalan jauh di game pertama. Namun dengan kesabaran dan kematangan di lapangan, Greysia/Febby balik unggul dan mengunci pertahanan Jesita/Lanny. Di game kedua, Jesita/Lanny benar-benar tidak bisa berkutik, mereka tertinggal jauh hingga 4-13 dan akhirnya menyerah dua game langsung.

Usai pertandingan Febby mengatakan penampilan mereka masih kurang optimal. Meski begitu ia senang bisa berpasangan dengan pemain senior yakni Greysia Polii. Sebagai pasangan dadakan hal ini tidak terbilang buruk.

“Kami merasa masih kurang maksimal, tapi kami tetap menunjukkan yang terbaik. Saya senang bisa berpasangan dengan kak Greysia yang lebih senior, apalagi sebagai pasangan dadakan hasilnya cukup baik,” beber Febby seperti dilansir dari media sports SBOBET.

Sementara itu Greysia mengatakan ada sejumlah hal yang harus diperbaiki. Mereka akan mengevaluasi penampilan sehingga bisa dibenahi secara baik saat latihan nanti.

“Memang masih banyak yang perlu dievaluasi dari permainan kami. Tapi ke depannya kami tahu mau latihan apa, tahu harus berbuat apa di pertandingan resmi nanti,” sebut Greysia.

Greysia juga menuturkan bahwa ajang Mola TV PBSI Home Tournament banyak memberi manfaat untuknya dan tim ganda putri.

“Saya senang bisa ada di sini (home tournament), ada hawa pertandingan yang saya dapat. Saya mau lihat kemampuan adik-adik, bagaimana mereka di pertandingan. Kami jarang ketemu di turnamen. Jadi ajang ini bagus untuk tim ganda putri,” jelas Greysia.

Greysia juga mengaku senang bisa berpasangan dengan pemain muda. Apalagi usia mereka terpaut sangat jauh.

“Dipasangkan dengan yang lebih muda adalah kesenangan dan kehormatan buat saya. Saat usia saya 15 tahun, mereka baru lahir, ha ha ha,” canda Greysia.

Sebagai pemain paling senior di ganda putri, Greysia berpesan kepada pemain muda untuk terus menjaga motivasi dan memperbaiki diri. Selain itu ia meminta para pemain muda untuk tahan banting dalam setiap situasi.

“Semua punya potensi tapi waktu masuk level senior bukan teknik lagi yang utama tapi lebih ke kemauan. Bagaimana menghadapi kekalahan kemenangan, itu yang diuji. Nanti akan ada seleksi alam, kita harus tahan banting di latihan, di kehidupan di asrama dan di pertandingan,” lanjut pemain asal klub Jaya Raya ini.

Ribka Sugiarto/Siti Fadia
By - Writter

Ribka Sugiarto/Siti Fadia Juara Ganda Putri PBSI Home Tournament

Setelah melewati laga yang sangat menegangkan, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti akhirnya menggondol gelar juara ganda putri Mola TV PBSI Home Tournament. Pasangan unggulan pertama ini menang dua game langsung atas Apriyani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso dengan skor 21-17, 25-23.

Duel kedua pasangan berlangsung begitu seru hingga terpaksa dimainkan setting di game kedua. Apriyani/Mychelle memberikan perlawanan sengit dan sempat memimpin dengan kedudukan game point 20-19. Namun Ribka/Fadia terus berjuang, mereka tentunya tak ingin game ketiga dimainkan.

Kedua pasangan jatuh bangun dan saling menggempur pertahanan, Ribka/Fadia akhirnya memenangkan adu setting setelah sambaran Ribka di depan net gagal dikembalikan dengan baik oleh Apriyani/Mychelle.

Usai pertandingan Ribka mengatakan ketenangan di poin-poin kritis menjadi salah satu kunci kemenangan. Ribka selalu mengingatkan Fadia untuk lebih tenang dan sabar.

“Di saat-saat kritis, yang banyak berpengaruh itu ketenangan kami. Saya bilang sama Fadia untuk lebih tenang, sabar asal masuk dulu bolanya. Kalau saya pribadi, target awalnya itu masuk semifinal dulu, karena kekuatan semua pasangan itu merata, kami tidak menyangka bisa juara,” beber Ribka seperti dilansir dari SBOBET Indonesia.

Sementara itu Fadia mengatakan lawan yang dihadapi di babak final ini adalah pasangan yang bagus. Keduanya memiliki perpaduan yang pas antara serangan di belakang dan permainan depan.

“Mereka adalah pasangan yang bagus, Mychelle permainan depannya rapat, Apri serangan di belakangnya bagus. Kami sudah siap di pertahanan dan pola main kami,” tambah Fadia.

Menjadi unggulan pertama tak membuat Ribka/Fadia terbebani, mereka justru mau memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk bisa merebut gelar juara. Apriyani yang biasa berpasangan dengan Greysia Polii dan merupakan ganda putri andalan Indonesia, kali ini tidak diduetkan dan membuat Ribka/Fadia menjadi favorit untuk juara.

Fadia/Ribka juga mengaku siap untuk menerima tongkat estafet sebagai ganda putri andalan Indonesia selanjutnya. Riba mengaku mendapat banyak masukan dari Greysia Polii.

“Kami siap, tadi kami ngobrol sama kak Greysia, diceritakan pengalaman-pengalaman dia. Kami harus lebih siap capek, pola pikirnya diubah, harus lebih matang ke depannya,” ujar Ribka.

Selain itu Fadia mengatakan keduanya sudah mendapat kepercayaan dari pelatih ganda putra, Eng Hian. Untuk itu mereka harus terus berbenah dan mempersiapkan diri lebih baik lagi.

“Kami juga sudah diberi kepercayaan sama koh Didi (Eng Hian- Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI). Kami harus lebih siap, kalau bisa sekarang kenapa harus nunggu nanti? Kami nggak mau menyia-nyiakan kesempatan,” pungkas Fadia.

Peringkat ketiga dan keempat di ganda putri Mola TV PBSI Home Tournament diraih oleh Greysia Polii/Febby Valencia Dwijayanti Gani dan Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari.

Putri Kusuma
By - Writter

Kejutan, Putri Kusuma Tundukkan Unggulan Pertama

Putri Kusuma Wardani membuat kejutan dengan menaklukkan unggulan pertama Gregoria Mariska Tunjung di babak penyisihan grup M tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament. Pada laga panjang berdurasi 80 menit ini, Putri menang dengan skor 25-23, 20-22, 21-11.

Gregoria sebetulnya berpeluang besar untuk mengamankan game pertama, namun Putri yang tertinggal mampu menyamakan kedudukan 19-19 dan selanjutnya adu setting berlangsung ketat. Putri merebut game pertama.

Di game kedua, Putri terus melaju hingga 6-1 saat Gregoria melakukan kesalahan beruntun. Kemenangan di game pertama tampaknya menambah rasa percaya diri Putri. Gregoria mulai mendekat hingga 10-11, keadaan kembali genting saat kedudukan imbang 20-20. Gregoria memaksakan dimainkannya game penentuan setelah menang adu setting dengan kedudukan 22-20.

Pertarungan kembali sengit di awal game penentuan. Putri yang sudah memimpin 7-2, disusul Gregoria.  Namun usai interval, Gregoria terus menurun, pukulan-pukulannya semakin tidak akurat hingga ia tertinggal jauh. Satu pengembalian Gregoria yang menyangkut di net membuat Putri pastikan kemenangan sekaligus posisi juara grup.

“Kunci kemenangan saya adalah saya lebih tahan di lapangan. Seperti sudah saya prediksi, bola-bola depan kak Gregoria yang mengejutkan arahnya, tadi banyak keluar. Dari awal saya ingin main bagus dulu, nggak memikirkan menang atau kalah, jadi saya main tanpa beban,” ujar Putri seperti dilansir dari situs bandar bola.

Lebih lanjut Putri mengatakan dirinya sempat kehilangan game kedua karena terburu-buru untuk mematikan bola. Di game penentuan ia berusaha untuk meningkatkan tempo permainan dan berusaha untuk mengurangi kesalahan.

“Saya kehilangan game kedua karena saya buru-buru mau mematikan bola. Di game ketiga, saya mempercepat tempo permainan dan nggak mau kecolongan lagi. Pertandingan pagi ini seru sekali, kak Gregoria nggak gampang untuk dikalahkan,” lanjut Putri.

Dengan hasil ini, Putri berhasil menjadi juara grup M dengan mengantongi tiga kemenangan. Sedangkan Gregoria menjadi runner up dengan dua kemenangan. Posisi ketiga dan keempat masing-masing ditempati oleh Bilqis Prasista dan Siti Sarah Azzahra. Laga antara Bilqis dan Siti pagi ini di lapangan dua dimenangkan Bilqis dengan skor 21-16, 21-15.

Putri masih menunggu calon lawan di perempat final yang ditentukan lewat undian. Ia bisa saja berjumpa kembali dengan Gregoria di laga delapan besar.

“Di perempat final pasti lawannya lebih berat karena kekuatan lawan sudah imbang. Sekarang saya mau kembalikan kondisi dulu setelah permainan panjang,” komentar Putri soal perempat final.

By - Writter

Tekuk Chico Aura, Ginting ke Partai Puncak

Anthony Sinisuka Ginting merebut tiket final tunggal putra Mola TV PBSI Home Tournament usai menundukkan Chico Aura Dwi Wardoyo dengan dua game langsung, 21-12, 21-13. Unggulan pertama ini masih belum menemukan hambatan berarti, termasuk dalam laga melawan Chico.

Sebagai teman satu tim yang sering latihan bersama, Anthony sudah memahami tipe permainan Chico. Ia juga menonton pertandingan perempat final antara Chico dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay untuk mempelajari permainan dan strategi Chico.

“Saya lihat video pertandingan Chico melawan Ikhsan, Chico banyak inisiatif untuk menyerang, jadi sebisa mungkin saya meredam pergerakan dia waktu mau melakukan serangan. Dari awal saya terus menekan dan memegang kontrol permainan,” beber Anthony seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Sebelum game kedua dimulai, pertandingan sempat terhenti karena Anthony mengalami mimisan dan meminta pertolongan dokter. Setelah mendapat perawatan, Anthony menyelesaikan pertandingan dengan baik.

“Sebetulnya sudah merasakan mimisan dari game pertama, di poin 17 atau 18. Tapi saya pikir tanggung, sebentar lagi mau game. Jadi saya tetap jaga fokus, jangan sampai terganggu. Di awal game kedua baru minta bantuan dokter, supaya saya bisa melanjutkan pertandingan lagi,” ujar Anthony.

Dilansir dari media Agen Bola, meski menang dua game langsung, Anthony memuji permainan Chico yang dinilainya punya permainan serang yang bagus. Namun ada hal-hal yang harus ditingkatkan Chico.

“Chico kalau di latihan semangat, tiap program diikuti dengan maksimal. Tapi ada satu-dua poin yang harus dia perhatikan di lapangan seperti cara main dan strategi. Kami kan sudah sama-sama tahu permainan masing-masing, jadi di lapangan harus adu strategi, bagaimana caranya lawan nggak bisa mengeluarkan keistimewaan dia,” beber Anthony.

Anthony akan bertemu dengan Shesar Hiren Rhustavito yang otomatis melaju ke final setelah lawannya di semifinal, Jonatan Christie, memutuskan untuk mundur karena mengalami kram.

Partai perebutan posisi ketiga juga tak dimainkan, peringkat ketiga otomatis jatuh ke tangan Chico.

“Jonatan mengalami kram sampai satu badan setelah pertandingan kemarin. Waktu bangun pagi ini kondisinya masih belum memungkinkan untuk bertanding,” ungkap Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Jonatan melewati laga panjang di perempat final melawan Karono. Pertandingan dimenangkan Jonatan dengan skor akhir 21-18, 18-21, 21-16 dalam waktu 80 menit. Pada pagi harinya, Jonatan juga harus bertanding sengit di laga penyisihan grup H melawan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dengan skor 18-21, 21-10, 21-16 dalam waktu 71 menit.

Ade Yusuf Santoso
By - Writter

Pemain Spesial Ganda Putra Ini Mundur dari Pelatnas PBSI

Pemain spesialis ganda putra Ade Yusuf Santoso memutuskan untuk mundur dari Pelatnas PBSI. Keputusan ini diambil Ade setelah delapan tahun menjadi bagian tim nasional ganda putra. Pasangan main Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira ini mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 19 Juni 2020.

Keluar dari pelatnas, Ade rencananya akan melanjutkan karier bulutangkisnya sebagai pemain profesional. Ade masih fokus di nomor ganda putra dan telah memiliki pasangan baru.

“Sebetulnya sudah kepikiran mau mundur itu setelah All England 2020, lalu saya memutuskan untuk mundur sekarang. Selama menghuni pelatnas, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat, mungkin memang sudah waktunya saya keluar dari pelatnas,” beber Ade seperti dilansir dari NOVA88 sports.

Lebih lanjut ia mengatakan keputusan mundurnya itu sempat membuat rekan-rekannya sepelatnas kaget. Ia mengakui mendapat banyak pesan dari rekan-rekannya termasuk dari para pemain senior seperti Mohamad Hasan dan Hendra Setiawan.

“Teman-teman di pelatnas juga kaget saya mundur sekarang, mereka banyak kasih pesan-pesan buat saya. Koh Hendra (Setiawan) bilang supaya saya tetap semangat walau sudah nggak di pelatnas, kalau bang (Mohammad) Ahsan bilang jangan sampai lupa ibadahnya,” sambungnya.

Wahyu/Ade merupakan penentu kemenangan tim Indonesia saat merebut medali emas bulutangkis beregu putra di SEA Games Manila 2019. Wahyu/Ade mengalahkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dengan skor 21-16, 21-19.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa Ade awalnya mengajukan pengunduran diri setelah berdiskusi dengan Kepala Pelatih Ganda Putra PP PBSI Herry Iman Pierngadi.

“Ade sudah mengajukan surat pengunduran diri, dia bilang mau main profesional di luar pelatnas,” ungkap Susy.

Susy melanjutkan Ade tak lupa mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang ia peroleh selama menghuni Pelatnas PBSI. Pihak PBSI pun mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi yang telah Ade berikan.

“Waktu mengundurkan diri, Ade mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang selama ini diberikan dan kami PBSI juga berterima kasih atas dedikasi Ade sebagai anggota timnas yang sudah berjuang untuk nama Indonesia,” sambung Susy.

Selain Ade, tiga pemain pelatnas juga telah mengundurkan diri, mereka adalah Tontowi Ahmad (ganda campuran), Vicky Angga Saputra (tunggal putra) dan Muhammad Fachrikar P. Mansur (ganda putra).

“Vicky dan Fachrikar ingin melanjutkan karier mereka di luar pelatnas dan kami menghargai keputusan mereka. Sebelumnya Tontowi juga sudah mundur dari pelatnas pada Mei lalu,” pungkas Susy.

Mola TV PBSI Home Tournament
By - Writter

Tiga Tunggal Putra Ini Diprediksi Capai Final Home Tournament

Gelaran Mola TV PBSI Home Tournament akan kembali digelar. Setelah dua pekan lalu turnamen antar atlet pelatnas ini memainkan nomor ganda putra dan ganda campuran, pekan ini giliran tim tunggal putra yang akan saling berhadapan.

Pemain-pemain junior pelatnas hingga nama-nama top seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito akan ambil bagian di turnamen ini. Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra mengatakan bahwa Anthony, Jonatan dan Shesar kemungkinan masih menjadi tiga pemain yang akan menguasai panggung final, namun bisa saja pemain muda membuat kejutan.

Para pemain muda seperti Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Christian Adinata dan Bobby Setiabudi diharapkan bisa mengimbangi para senior mereka atau bahkan membuat kejutan.

“Menurut saya kalau di final mestinya masih antara Anthony, Jonatan atau Shesar. Kalau ada bisa pelapis yang mengalahkan yang lebih senior kenapa tidak? Supaya kelihatan bagaimana hasil latihannya selama ini. Yang pasti kami semua sudah siap untuk home tournament ini,” beber Hendry seperti dilansir dari SBOBET Indonesia.

Hendry mengatakan bahwa ia tidak menetapkan target khusus bagi para pemain tunggal putra. Turnamen ini ingin dimanfaatkan Hendry untuk melihat sejauh mana kondisi pemain-pemainnya pasca sesi latihan terbatas selama masa pandemi Covid-19.

“Kami mau evaluasi kondisi pemain, selama ini baru bisa lihat penampilan mereka di latihan, sekarang bisa dilihat di pertandingan bagaimana. Untuk target belum ada, karena turnamen ini adalah uji coba,” lanjut Hendry.

Pertarungan tim tunggal putra bakal dilangsungkan selama tiga hari ke depan, Rabu-Jumat, 8-10 Juli 2020. Turnamen ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pagi dimulai pukul 08.30 WIB, sedangkan sesi sore pada pukul 15.00 WIB.

Sebanyak 16 pemain dibagi ke dalam empat grup, dua pemain terbaik dari tiap grup berhak untuk tiket perempat final. Di perempat final, para juara grup akan bertemu dengan runner up grup yang nantinya akan ditentukan lewat undian.

Berikut hasil undian grup tunggal putra Mola TV PBSI Home Tournament:

Grup E

Anthony Sinisuka Ginting

Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu

Tegar Sulistio

Bobby Setiabudi

Grup F

Chico Aura Dwi Wardoyo

Firman Abdul Kholik

Alvi Wijaya Chairullah

Yohanes Saut Marcelino

Grup G

Shesar Hiren Rhustavito

Christian Adinata

Karono

Syabda Perkasa Belawa

Grup H

Jonatan Christie

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay

Yonatan Ramlie

Muhammad Asqar Harianto

Ginting dan Jonatan Christie
By - Writter

Ginting dan Jonatan Christie Belum Terkalahkan

Dua unggulan utama di pertandingan tunggal putra Mola TV PBSI Home Tournament masih belum terkalahkan. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie masih terlalu tangguh untuk lawan-lawan mereka di hari pertama ini.

Anthony sementara merajai klasemen grup E dengan dua kemenangan. Kemenangan pertama diraih Anthony atas Bobby Setiabudi dengan skor 21-19, 21-16, dilanjutkan dengan kemenangan kedua sore ini atas Tegar Sulistio, juga dalam dua game langsung dengan skor 21-14, 21-19.

Sedangkan Jonatan juga berada di puncak klasemen grup H dengan satu kemenangan atas Yonathan Ramlie dengan skor 22-20, 21-13. Kemenangan di sesi pagi yang diraih Jonatan atas Muhammad Asqar Chairullah terpaksa dibatalkan karena Asqar mundur.

Tiga tunggal putra hari ini menyatakan mundur dari Mola TV PBSI Home Tournament. Selain Asqar, ada Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu yang juga mundur karena mengalami luka pada kaki kiri bagian belakang. Firman Abdul Kholik pun tidak dapat melanjutkan kiprahnya di turnamen ini karena sakit usai bertanding di laga pertama melawan Alvi Wijaya Chairullah.

Asqar retired saat berhadapan dengan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dengan kedudukan 21-15, 12-21, 1-3. Akibat tidak dapat menyelesaikan permainan, maka Asqar terpaksa mundur dan tidak boleh melanjutkan pertandingan yang menggunakan format setengah kompetisi ini.

Jonatan dan Ikhsan sama-sama meraih satu kemenangan di penyisihan grup H. Namun Jonatan unggul dari perhitungan game. Ikhsan menang dari Yonathan lewat laga rubber game dengan skor 19-21, 21-15, 21-19.

“Yonathan beberapa kali bisa membaca pukulan-pukulan saya sehingga memudahkan dia untuk balik serang. Dia bisa memanfaatkan kesempatan. Saya berusaha main menekan di game kedua, saya lihat dia mulai turun staminanya, kelihatan sekali mainnya tidak seperti di game pertama,” beber Jonatan seperti dilansir dari NOVA88 News.

Lebih lanjut pemain yang karib disapa Jojo itu mengatakan meski berupa home tournament, ia tetap merasakan atmosfer yang luar biasa seperti turnamen-turnamen resmi lainnya. Hal  inilah yang membuatnya terpacu untuk meraih kemenangan.

Jojo mengakui dirinya banyak menerapkan apa yang dipelajari selama latihan, salah satunya adalah stroke yang sudah ia latih selama ini.

“Ini kelihatannya memang hanya home tournament dan tandingnya di pelatnas, tapi atmosfernya beda, seperti di pertandingan resmi, jadi rasa ingin menangnya besar. Saya banyak terapkan apa yang saya pelajari di latihan, misalnya di pertandingan ini saya beberapa kali bisa menerapkan stroke yang sudah saya latih,” sambungnya.

Tegar Sulistio atas Bobby Setiabudi
By - Writter

Tampil Tanpa Beban Tegar Sulistio Petik Kemenangan

Tampil nothing to lose dan tanpa beban menjadi kunci kemenangan Tegar Sulistio atas Bobby Setiabudi di laga penyisihan grup E tunggal putra Mola TV PBSI Home Tournament. Tegar mengalahkan Bobby dalam dua game langsung dengan skor 21-16, 21-18.

Tegar hari ini bermain taktis. Serangan-serangan tajam dari Bobby mampu dikembalikan dengan baik oleh Tegar dan akhirnya justru balik menyulitkan Bobby.

“Kunci kemenangan hari ini adalah main nothing to lose karena melawan senior saya. Saya cuma mau dapat hasil terbaik,” ungkap Tegar usai laga seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Anthony Sinisuka Ginting menjadi juara grup E dengan tiga kemenangan di penyisihan. Pada laga penyisihan terakhir pagi ini, Anthony mengalahkan M. Sultan Nurhabibullah Mayang dengan skor 21-10, 21-13. Dengan hasil ini, Anthony dan Tegar berhak untuk melaju ke babak perempat final.

“Kalau lawan pemain senior, yang penting harus berani dan mainnya lebih maksimal. Saya mewaspadai semua pemain di turnamen ini, apalagi pemain-pemain senior,” sambung Tegar kepada media agen bola.

Sementara itu di ganda putri, pemain muda Putri Larasati batal tampil di Mola TV PBSI Home Tournament karena mengalami cedera lutut kiri. Putri rencananya dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Pemain ganda campuran Mychelle Crhystine Bandaso akhirnya dipilih menjadi pasangan Apriyani.

“Putri mengalami cedera lutut kiri saat latihan, disarankan oleh dr. Nicolaas (Budhiparama) yang merupakan dokter PBSI untuk tidak bertanding dulu,” ungkap Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Kepala Pelatih Ganda Putri PP PBSI Eng Hian membeberkan alasan pemilihan Mychelle untuk menggantikan posisi Putri.

“Kalau Melati (Daeva Oktavianti) dan Gloria (Emanuelle Widjaja) kan tidak mungkin karena mereka pemain senior dan prioritas. Jadi pilihannya adalah pemain pelapis yang kurang lebih kemampuannya merata. Melihat kondisi yang memungkinkan dan kecocokan dengan Apri baik dari permainan dan komunikasinya, kami putuskan untuk memilih Mychelle,” beber Eng.

Berikut hasil lengkap pertandingan hari pertama babak penyisihan grup Mola TV PBSI Home Tournament:

Lapangan 1

Anthony Sinisuka Ginting vs Bobby Setiabudi 21-19, 21-16

Chico Aura Dwi Wardoyo vs Yohanes Saut Marcelino 21-11, 21-12

Shesar Hiren Rhustavito vs Syabda Perkasa Belawa 21-14, 21-16

Jonatan Christie vs Muhammad Asqar Harianto 21-13, 21-16

Lapangan 2

Tegar Sulistio vs M. Sultan Nurhabibullah Mayang 21-15, 21-19

Alvi Wijaya Chairullah vs Firman Abdul Kholik 21- 12, 21-17

Karono vs Christian Adinata 19-21, 21-19, 21-12

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay vs Yonatan Ramlie 19-21, 21-15, 21-19

Sesi sore

Lapangan 1

Anthony Sinisuka Ginting vs Tegar Sulistio 21-14, 21-19

Chico Aura Dwi Wardoyo vs Alvi Wijaya Chairullah 21-13, 21-14

Shesar Hiren Rhustavito vs Karono 12-21, 21-15, 21-11

Jonatan Christie vs Yonathan Ramlie 22-20, 21-13

Lapangan 2

Bobby Setiabudi vs M. Sultan Nurhabibullah Mayang 21-15, 21-11

Christian Adinata vs Syabda Perkasa Belawa 21-9, 21-17

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay vs Muhammad Asqar Harianto 15-21, 21-12, 3-1 retired

lin dan resmi gantung raket
By - Writter

Lin Dan Resmi Gantung Raket

Kabar menyedihkan bagi dunia bulu tangkis. Salah satu pebulutangkis terbaik memutuskan untuk ganting raket. Dia adalah legenda hidup bulu tangkis China, Lin Dan. Pebulutangkis berusia 36 tahun ini memutuskan berhenti dari dunia yang telah membesarkan namanya. Kabar ini pertama kali disiarkan melalui akun media sosial Weibo pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Dikutip SBOBET dari Xinhua, Lin Dan sudah mengajukan permohonan untuk gantung raket sejak beberapa hari lalu.

“Dari 2000 hingga 2020, setelah 20 tahun, saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional. Ini sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata,” beber Lin Dan dikutip dari akun media sosial Weibo.

Saat ini, Lin Dan tidak lagi berada di papan atas dunia. Pemain tersebut berada di rangking 19 dunia. Peman yang dijuluki Super Dan ini sudah banyak mengukir prestasi, termasuk menduduki peringkat satu dunia.

Tidak hanya itu, Lin Dan sudah meraih hampir semua gear bergengsi, termasuk dari berbagai ajang super series atau BWF world tour.

Di ajang Olimpiade, Lin Dan sukses meraih dua medali emas masing-masing pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Tidak sampai di situ, ia juga menyandang lima gelar juara dunia yakni pada 2006, 2007, 2009, 2011 dan 2013.

Di level asia, prestasi Super Dan juga tak kalah menterengnya dengan raihan empat medali emas di Kejuaraan Asia (2010, 2011, 2014 dan 2015) dan empat emas di ajang Asian Games (2006, 2010 beregu, 2010 perorangan dan 2014).

Tidak hanya sukses di nomor perorangan, Lin Dan juga bersinar di turnamen beregu. Di sektor tunggal putra, ia kerap menjadi tulang punggung China dalam kesuksesannya meraih lima Piala Sudirman (2005, 2007, 2009, 2011 dan 2015) serta lima Piala Thomas pada 2004, 2006, 2008, 2010 dan 2012.

“Tak sekadar mengejar peringkat seperti yang saya lakukan ketika masih muda, dalam tahun-tahun ini, saya ingin menantang batasan fisik atlet tua dan melatih semangat olahraga yang tidak akan pernah saya lepaskan. Tetapi kemampuan fisik dan rasa sakit tidak memungkinkan saya bertarung bersama rekan satu tim,” beber Lin Dan.

Sebelumnya, pada akhir 2019 hingga April lalu, Lin Dan sempat menyangkal kabar yang menyebutkan dirinya bakal gantung raket. Sebab, Super Dan mengatakan ingin fokus mengejar tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung tahun depan. Dengan keputusan pensiunnya ini, maka Lin Dan resmi bergabung dengan para legenda lainnya yang sudah lebih dulu gantung raket seperti Taufik Hidayat, Peter Gade, dan Lee Chong Wei.

Tentu bulu tangkis dunia akan merasa kehilangan salah satu pemain terbaik di dunia bulu tangkis ini!

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
By - Writter

Tekuk Pasangan Junior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ke Final

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil melaju ke babak final Mola TV PBSI usai menaklukkan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso dalam dua game langsung, 21-17, 21-17. Pertandingan semifinal berlangsung pagi ini di Pelatnas PBSI Cipayung.

Mengontrol ritme permainan di poin-poin akhir menjadi kunci kemenangan Praveen/Melati, sebaliknya Adnan/Mychelle masih belum bisa stabil mempertahankan keunggulan mereka. Adnan/Mychelle sering unggul di perolehan angka, tapi mereka akhirnya harus menyerah dari Praveen/Melati.

“Kami sudah tahu Adnan/Mychelle ini junior yang bisa tembus ke papan atas, pola mainnya menarik dan bagus, cepat. Mereka curi start dengan permainan cepat, tapi di pertengahan game pertama kami bisa antisipasi, kami bawa mereka ke permainan kami,” beber Praveen seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Senada dengan Praveen, Melati juga memuji penampilan Adnan/Mychelle yang merupakan junior mereka di pelatnas. Namun Melati juga menggarisbawahi hal yang mesti ditingkatkan oleh Adnan/Mychelle.

“Mereka mainnya rapi tapi masih banyak mati sendirinya. Sedangkan kami tadi unggul di poin-poin kritis, kami bisa ambil di situ,” ungkap Melati.

Laga semifinal di pool bawah mempertemukan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dengan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow. Pemenang dari pertandingan ini akan berjumpa dengan Praveen/Melati di partai puncak.

“Dua-duanya punya potensi bagus, rangking mereka juga lumayan. Tapi kami sudah siapkan semua” ungkap Praveen soal laga final, seperti lansiran berita NOVA88 News.

Sebelumnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti melaju ke semifinal usai melewatkan pertandingan tiga game melawan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Juara all England ini menang dengan skor 15-21, 21-19, 21-18.

Praveen/Melati yang merupakan unggulan pertama, sempat kehilangan game pertama karena kalah start. Mereka banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri dan ini bisa dimanfaatkan oleh Hafiz/Gloria.

“Di awal, kami tidak bisa langsung in ke permainan, jadi banyak ketekan terus oleh lawan. Selain itu banyak kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak kami lakukan,” ujar Praveen setelah pertandingan.

“Di perempat final ini lawannya lebih berat, Hafiz/Gloria sepantaran dengan kami. Kalau soal main memang lebih enak main tadi pagi, seperti Jordan bilang tadi, kami nggak bisa langsung in di awal permainan. Di game kedua baru dapat mainnya,” tandas Melati.

Sementara itu Praveen mengapresiasi kinjera Hafiz dan Gloria yang disebut sebagai pasangan yang ulet. Selain itu keduanya juga tidak mudah mati dan memiliki pertahanan yang bagus.

“Hafiz/Gloria adalah pasangan yang ulet, nggak gampang mati, pertahanan mereka bagus. Menghadapi mereka harus siap capek, siap reli panjang,” puji Praveen.

adnan Maulana - Mychelle Crhystine
By - Writter

Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Rebut Posisi Tiga PBSI Home Tournament

Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso menjadi juara ketiga ganda campuran Mola TV PBSI Home Tournament setelah mengalahkan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dengan rubber game, 21-15, 14-21, 22-20.

Seperti sudah diprediksi, duel kedua pasangan berlangsung begitu seru, Adnan/Mychelle yang unggul jauh di game pertama, mendapat perlawanan sengit di game kedua dari Rinov/Pitha. Di game ketiga, pertarungan berlangsung sengit hingga berakhir adu setting yang dimenangkan Adnan/Mychelle.

“Kami mainnya lebih yakin, waktu kedudukan 20-18 itu kami masih terlalu santai. Jadi waktu 20-20, kami lebih yakin lagi dan bisa menutup game,” beber Adnan seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Adnan/Mychelle mengaku puas dengan capaian mereka di posisi ketiga pada turnamen ini. Di perebutan juara ketiga, Adnan/Mychelle menundukkan Rinov/Pitha yang lebih diunggulkan.

“Waktu masuk lapangan harus langsung in dan nggak boleh lihat rangking lagi. Kalau ditanya puas atau tidak, ya 50-50, kami puas dengan hasil juara ketiga. Tapi kami masih harus banyak belajar terutama dari fokus dan mainnya yang harus lebih safe,” jelas Mychelle.

Mychelle menambahkan bahwa di pertandingan kali ini, ia kesulitan mendapat bola di area depan net. Rinov/Pitha sepertinya telah membaca pola permainan Adnan/Mychelle dan tahu ke mana harus mengarahkan bola di saat yang tepat.

“Tadi agak kagok juga karena saya nggak dapat bola di depan. Lawan sudah jagain banget soalnya, karena sudah sama-sama tahu ya,” tutur Mychelle.

Sementara itu, mengevaluasi penampilannya sepanjang turnamen ini, Adnan mengatakan bahwa ia harus bisa lebih stabil menjaga fokusnya.

“Buat saya, jaga fokus yang paling penting. Kalau sudah melakukan kesalahan juga jangan sampai down, jangan terlalu dipikirkan,” tegas Adnan.

Adnan/Michelle gagal ke final setelah ditaklukkan unggulan pertama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Adnan Maulana/Mychelle menyerah dalam dua game langsung, 21-17, 21-17.

Mengontrol ritme permainan di poin-poin akhir menjadi kunci kemenangan Praveen/Melati, sebaliknya Adnan/Mychelle masih belum bisa stabil mempertahankan keunggulan mereka. Adnan/Mychelle sering unggul di perolehan angka, tapi mereka akhirnya harus menyerah dari Praveen/Melati.

“Kami sudah tahu Adnan/Mychelle ini junior yang bisa tembus ke papan atas, pola mainnya menarik dan bagus, cepat. Mereka curi start dengan permainan cepat, tapi di pertengahan game pertama kami bisa antisipasi, kami bawa mereka ke permainan kami,” beber Praveen usai menundukkan Adnan/Mychelle, seperti dilansir dari NOVA88 News.

Senada dengan Praveen, Melati juga memuji penampilan Adnan/Mychelle yang merupakan junior mereka di pelatnas. Namun Melati juga menggarisbawahi hal yang mesti ditingkatkan oleh Adnan/Mychelle.

By - Writter

Hafiz Faizal/Gloria Widjaja Masih Terlalu Tangguh Bagi Pasangan Junior

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja tundukkan junior mereka, Teges Satriaji Cahyo Utomo/Indah Cahya Sari Jamil, dalam laga penyisihan grup D Mola TV PBSI Home Tournament. Sempat sengit di awal game pertama, Hafiz/Gloria akhirnya menang dua game langsung dengan skor 21-15, 21-10.

Setelah lama absen tanding, Hafiz/Gloria sempat canggung di awal pertandingan tadi. Namun mereka terus berkomunikasi untuk meningkatkan performa mereka di lapangan.

“Kalau strategi, sebetulnya sama saja seperti biasa di pertandingan. Tapi karena sudah lama tidak bertanding, jadi tadi diingat-ingat lagi kebiasaan-kebiasaan kami di lapangan. Kami juga sudah komunikasi untuk lebih siap dan jagain lagi di depan dan belakangnya, pokoknya bagaimana caranya kembalikan momen lagi di saat pertandingan,” beber Gloria usai laga.

Lebih lanjut pemain jangkung ini mengatakan sempat merasa aneh setelah lama tak bertanding. Ditambah lagi lawan yang harus dihadapi adalah rekan sendiri. Namun demikian keduanya berangsur-angsur bisa beradaptasi dengan keadaan.

“Awalnya merasa aneh karena baru kembali bertanding, lawannya teman sendiri, nggak ada penonton, dan lawan didampingi pelatih kami juga. Tapi lama-lama kami mulai terbiasa,” sambung Gloria.

Sementara itu Hafiz mengomentari terkait performa junior mereka. Menurutnya performa Teges dan Indah belum konsisten. Hal inilah yang dimanfaatkan Hafiz dan Gloria untuk mencuri poin.

“Teges/Indah masih belum konsisten menerapkan pola main mereka, sebetulnya mereka punya pola yang bagus, tapi mereka belum bisa tahan di pola itu. Kami banyak manfaatkan celah ini tadi,” ungkap Hafiz.

Unggulan pertama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengatakan bahwa Hafiz/Gloria akan menjadi lawan terberat mereka di turnamen ini. Hafiz/Gloria pun mengatakan hal yang sama.

“Kami juga sama, Praveen/Melati adalah lawan terberat kami. Kami sudah sering ketemu dan hasilnya menang-kalah. Sebetulnya yang menentukan itu kesiapan di lapangan,” jawab Hafiz.

Dari lansiran berita Joker123 news, Gloria mengatakan pasangan Praveen dan melati sedang bagus. Namun demikian Gloria mengatakan segala sesuatu bisa saja terjadi di lapangan pertandingan.

“Mereka lebih diunggulkan, penampilan mereka pun sedang bagus. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di pertandingan, apa pun bisa terjadi,” ungkap Gloria.

Mola TV PBSI Home Tournament sesi sore akan dimainkan hari ini mulai pukul 15.00 WIB. Berikut daftar pertandingan selengkapnya:

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati vs Ghifari Anandaffa Prihardika/Angelica Wiratama

Zacharia Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela vs Muhammad Yusuf Maulana/Lanny Tria Mayasari

Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow vs Teges Satriaji Cahyo Utomo/Indah Cahya Sari Jamil

Mola TV PBSI Home Tournament
By - Writter

Jawara All England Jadi Unggulan Pertama di PBSI Home Tournament

Mola TV PBSI Home Tournament di pekan kedua bakal menyajikan pertandingan sektor ganda campuran pelatnas PBSI. Berbeda dengan tim ganda putra yang telah diselenggarakan pekan ini, tim ganda campuran akan mempertandingkan sesama pemain pelatnas dengan pasangan tetapnya.

Praveen Jordan akan berduet dengan Melati Daeva Oktavianti dan menjadi favorit untuk memenangkan kompetisi ini. Jika melihat kekuatan di atas kertas dan hasil yang diraih keduannya, Praveen/Melati yang kini duduk di peringkat empat dunia, memang punya kans besar untuk merebut posisi teratas.

Akan tetapi, Praveen/Melati  yang merupakan pasangan juara All England, harus waspada dengan perlawanan rekan-rekan satu timnya. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang dijagokan di posisi kedua, bukanlah lawan mudah buat Praveen/Melati. Begitu pula pemain-pemain muda seperti Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso atau pasangan junior Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil yang mungkin saja membuat kejutan.

Hal inilah yang melatarbelakangi kenapa pasangan di sektor ganda campuran tidak diacak seperti di sektor ganda putra.

“Kekuatan di ganda campuran cukup merata, masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Pemain-pemain muda pun punya kesempatan untuk bisa mengalahkan yang di atas mereka peringkatnya, misalnya Teges/Indah, bukan berarti mereka tidak bisa mengalahkan yang lebih senior, mungkin saja,” kata Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

“Praveen/Melati memang yang terbaik saat ini, tetapi ini bisa jadi ujian buat mereka. Apakah mereka jadi yang paling diunggulkan, lawannya teman sendiri, tetap bisa konsisten? Turnamen ini bisa jadi ajang ukur kemampuan buat Praveen/Melati, mereka harus latihan lebih keras, ditambah fokusnya dan yang penting konsisten, apakah mereka bisa melewati tantangan dari teman-teman sendiri?” lanjut Susy.

Sebanyak sebelas ganda campuran akan bertarung selama tiga hari, mulai Rabu (1/7) mendatang. Sebelas pasangan terbagi menjadi empat grup berdasarkan peringkat dunia masing-masing, dua pasangan terbaik dari tiap grup berhak untuk lolos ke perempat final.

Di perempat final, calon lawan para juara grup akan diundi lagi. Mereka yang sudah bertemu di penyisihan grup, bisa saja berjumpa lagi dengan lawan yang sama di perempat final, demikian dilansir dari NOVA88 sportsnews.

Berikut hasil undian ganda campuran Mola TV PBSI Home Tournament:

Grup A

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

Andika Ramadiansyah/Marsheilla Gischa Islami

Grup B

Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati

Ghifari Anandaffa Prihardika/Angelica Wiratama

Grup C

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari

Zacharia Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela

Muhammad Yusuf Maulana/Lanny Tria Mayasari

Grup D

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja

Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow

Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil

Rian Ardianto/Daniel Marthin
By - Writter

Rian Ardianto/Daniel Marthin Finis di Posisi Tiga PBSI Home Tournament

Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin berhasil menjadi juara III ganda putra Mola TV PBSI Home Tournament. Di laga kelima pagi ini, Rian/Daniel merebut kemenangan straight game atas Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando dengan skor 21-19, 21-12.

Rian/Daniel merebut total tiga kemenangan dari total lima pertandingan. Sebagai sesama pemain belakang, di turnamen ini Rian/Daniel banyak mengasah pengalaman mereka untuk lebih aktif di depan net.

“Banyak pelajaran yang kami ambil, jadi pemain belakang atau depan itu ada plus-minusnya. Karena saya sudah biasa jadi pemain belakang, nggak begitu sering cari umpan, sekarang betul-betul berpikir cari cara untuk partner saya bisa menyerang,” beber Rian seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Sementara itu Daniel mengatakan di laga kali ini mereka harus menghadapi lawan yang bermain lob panjang. Situasi ini diakui justru menguntungkan mereka.

“Di awal permainan, lawan banyak main no lob panjang dan mereka dapat banyak poin dari permainan ini. Jadi kami coba cari peluang dengan ubah main ke no lob pendek dulu,” tambah Daniel.

Meskipun baru dipasangkan dan sama-sama berstatus smasher, namun duet Rian/Daniel di Mola TV PBSI Home Tournament ini tidaklah jelek. Keduanya membuktikan bahwa dua kekalahan di awal bisa dijadikan bahan introspeksi diri dan mereka pun bisa menjalankan instruksi pelatih.

“Daniel bermain cukup baik selama turnamen ini, yang perlu ditambahkan adalah sebagai pemain belakang, coba lebih inisiatif di permainan depan, jadi bisa cover di area depan juga. Saya juga masih terus belajar di bagian ini,” ungkap Rian memberikan evaluasi terhadap permainan mereka.

Sebagaimana diketahui dua dari tiga kemenangan Rian/Daniel di antaranya diraih atas Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto. Rian/Daniel membungkam lawannya itu dengan skor 21-12, 21-7.

Pasangan lainnya yang mereka kalahkan adalah Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri, lewat duel tiga game dengan skor 20-22, 21-19, 21-12.

“Sore ini kami mainnya lebih percaya diri, karena pagi tadi kami bisa menang untuk pertama kalinya. Lawan kami sore ini mainnya bagus, mereka tampil nothing to lose dan kami banyak mati sendiri di akhir game pertama,” beber Rian usai mengalahkan Marcus/Shohubul Fikri, dilansir dari SBOBET Indonesia.

Rian/Daniel yang merupakan sesama pemain belakang, mulai banyak inisiatif untuk lebih berani di depan net, seperti yang diinstruksikan oleh sang pelatih, Herry Iman Pierngadi. Pasangan senior-junior ini pun lebih percaya diri di lapangan karena bisa menerapkan pola main yang tepat untuk mereka.

By - Writter

Fajar Alfian Ungkap Kunci Kemenangan di Laga Pertama PBSI Home Tournament

Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan membeberkan kunci kemenangan mereka di pertandingan pertama Mola TV PBSI Home Tournament. Mereka berhasil mengunci perlawanan Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin dalam dua game langsung dengan skor 21-15, 21-17.

Posisi Rian/Daniel yang merupakan sesama ‘tukang gebuk’ dimanfaatkan oleh Fajar/Yeremia. Fajar mengatakan ia selalu berupaya mengungguli permainan depan dan mengecoh permainan Rian/Daniel.

“Kami unggul di permainan net, bagaimana caranya saya harus cari cara supaya Yeremia bisa smash, karena power-nya dia kuat. Sedangkan Rian/Daniel sama-sama pemain belakang, tidak ada yang mengatur permainan mereka, tadi seperti sama-sama ingin ke area belakang lapangan dan bola depannya kurang siap,” beber Fajar seperti dilansir dari berita NOVA88.

Sementara itu Yeremia mengatakan kekalahan di game pertama membuat mereka tersentak. Keduanya pun berbalik menekan di game kedua. Hal ini membuat mereka mampu mengunci game kedua dan akhirnya mampu mempertahankan tren positif di game ketiga hingga mampu memenangi pertandingan.

“Setelah kalah di game pertama, lawan sepertinya tidak bisa keluar dari tekanan di game kedua. Jadi kami bisa menang straight game,” tambah Yeremia.

Namun Fajar/Yeremia mengakui bahwa Rian/Daniel punya power dan serangan yang kencang. Sejak awal permainan, Fajar/Yeremia sudah mewaspadai hal ini.

“Power mereka memang kuat, tapi karena kondisi bola yang kencang, sepertinya Rian/Daniel kurang bebas mau main bertahan,” lanjut Fajar.

Sementara itu duel antara Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri melawan Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando akhirnya dimenangkan oleh Marcus/Fikri dengan skor 21-11, 14-21, 23-21.

Menang mudah di game pertama, Marcus/Fikri harus mengakui keunggulan Ahsan/Leo di game berikutnya. Saling susul menyusul angka terjadi di game ketiga. Ahsan/Leo yang awalnya unggul dalam perolehan angka, mendapat tekanan balik dari Marcus/Fikri.

Pertandingan lainnya yang mempertemukan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani  dan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto  dimenangi Kevin/Reza dengan skor 18-21, 21-13, 21-19.

Dengan selesainya laga ketiga antara Fajar/Yeremia, maka berakhir pula pertandingan sesi pagi di hari pertama Mola TV PBSI Home Tournament. Sore ini mulai pukul 15.00 WIB akan dimainkan sesi kedua.

Pertandingan sektor ganda putra di Mola TV PBSI Home Tournament menggunakan sistem round robin yang mempertemukan keenam pasangan. Urutan pemenang akan dilihat dari jumlah kemenangan terbanyak.

By - Writter

Marcus Gideon/Muhammad Fikri Jinakan Mohammad Ahsan/Leo Rolly

Laga kedua ganda putra di hari pertama Mola TV PBSI Home Tournament kembali berlangsung sengit. Duel antara Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri melawan Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando akhirnya dimenangkan oleh Marcus/Fikri dengan skor 21-11, 14-21, 23-21.

Menang mudah di game pertama, Marcus/Fikri harus mengakui keunggulan Ahsan/Leo di game berikutnya. Saling susul menyusul angka terjadi di game ketiga. Ahsan/Leo yang awalnya unggul dalam perolehan angka, mendapat tekanan balik dari Marcus/Fikri.

Saat terjadi setting, kedua pasangan sempat terlihat tegang dan melakukan kesalahan sendiri. Smash Ahsan yang gagal melewati net menjadikan poin kemenangan diamankan Marcus/Fikri.

“Di game pertama mainnya cukup enak, tapi di game kedua konsentrasi saya agak buyar. Sering kecolongan dari servis lawan. Di game ketiga kami bisa mengatasi walaupun cukup ramai,” komentar Fikri soal pertandingan.

Sementara itu Marcus mengatakan lawan yang dihadapi hari ini memiliki keunggulan dalam hal servis. Servis yang diberikan lawan cukup menyulitkan mereka. Bahkan beberapa kali mereka harus kehilangan poin karena hal ini.

“Lawan kami memang unggul dari servis, servisnya menyerang dan susah dikembalikan. Beberapa kali kami kena di sini. Selain itu bang Ahsan kan serangan overhead-nya berbahaya, jadi kami harus siap defense dan siap untuk serang balik,” kata Marcus seperti dilansir dari berita SBOBET.

Kematangan Marcus di lapangan diakui Fikri banyak membantunya dalam melewati laga sengit ini. Meski sering berpasangan saat latihan di Pelatnas Cipayung, situasi yang terjadi saat kompetisi ternyata berbeda. Fikri mengatakan ia sering diingatkan oleh Marcus untuk menjaga fokus dan ketenangan.

“Walau sudah sering pasangan sama koh Sinyo (Marcus) di latihan, tapi di kompetisi ini rasanya beda. Ini seperti turnamen resmi. Tadi koh Sinyo banyak ingatkan saya untuk dijaga terus fokusnya dan lebih tenang menghadapi tekanan dari lawan,” beber Fikri.

Meski mengakui masih belum klop karena pasangan baru antara senior-junior, Marcus berharap ia dan Fikri bisa tampil bagus di kejuaraan ini dan merebut titel juara pertama. Marcus mengatakan kekuatan peserta di turnamen ini cukup merata. Ia pun senang melihat perkembangan positif para pemain muda.

“Saya merasa kekuatan ganda putra memang merata, bisa dilihat yang muda juga sudah memberi perlawanan. Menurut saya regenerasi di ganda putra ini bagus,” tutur Marcus.

Selain kedua pasangan ini, turut tampil di turnamen ini adalah duet antara Fajar Alfian dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Di pertandingan pertama mereka menghadapi Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin.

By - Writter

Fajar Alfian/Yeremia Erich Belum Terkalahkan

Fajar Alfian/ Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan masih belum terkalahkan sepanjang turnamen Mola TV PBSI Home Tournament. Di laga keempat sore ini, Fajar/Yeremia mengalahkan Hendra Setiawan/ Pramudya Kusumawardana Riyanto dengan skor 23-21, 21-14.

Pertarungan kedua pasangan berlangsung sengit di game pertama hingga terpaksa terjadi setting. Satu serangan dari Fajar di depan net tak dapat dikembalikan dengan baik oleh Hendra. Kemenangan di laga sengit ini menjadi bekal buat Fajar/Yeremia di game kedua, mereka unggul jauh 11-6 di interval game kedua, terus memimpin hingga 16-9 dan akhirnya menang straight game 21-14.

“Di game pertama kami masih belum tahu permainan mereka, ketika bisa memenangkan game pertama, kami jadi lebih rileks di game kedua. Lawan kami cukup solid, terbukti di game pertama tidak mudah menembus pertahanan mereka,” beber Fajar seperti dilansir dari berita SBOBET.

Kemenangan ini membuat Fajar/Yeremia kian kokoh di posisi teratas. Fajar/Yeremia tak menduga mereka bisa mendapat hasil yang cukup baik di turnamen ini.

“Nggak nyangka karena lawannya bagus-bagus, banyak pemain-pemain senior yang jam terbangnya lebih banyak,” ungkap Yeremia.

Fajar/Yeremia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk merebut gelar juara pertama. Akan tetapi lawan mereka di laga terakhir tidaklah mudah, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani yang juga belum terkalahkan. Kedua pasangan ini masih terus saling berkejaran menduduki posisi puncak klasemen.

“Kevin/Reza tampil bagus di turnamen ini. Kalau Kevin kan yang mengatur permainan, saya di depan harus duel sama dia dan jangan sampai kalah permainan depannya. Bagaimana caranya posisi kami menyerang lebih dulu. Kalau persiapan khusus tidak ada, yang penting masuk lapangan harus sudah siap,” beber Fajar.

Penampilan Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin kian membaik di hari kedua Mola TV PBSI Home Tournament. Setelah kemarin menderita dua kekalahan, kali ini mereka tampil gemilang dan merebut dua kemenangan.

Di sesi pagi, Rian/Daniel memenangkan laga atas Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dengan skor 21-12, 21-7. Sedangkan sore ini mereka menundukkan Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri, lewat duel tiga game dengan skor 20-22, 21-19, 21-12.

“Sore ini kami mainnya lebih percaya diri, karena pagi tadi kami bisa menang untuk pertama kalinya. Lawan kami sore ini mainnya bagus, mereka tampil nothing to lose dan kami banyak mati sendiri di akhir game pertama,” kata Rian soal permainan.

By - Writter

Fajar Alfian: Meski Tanding di Pelatnas, Atmosfer Turnamen Dapat Banget

Beraksi di turnamen internal pelatnas, pebulutangkis ganda putra Fajar Alfian merasa tengah bertanding di turnamen resmi. Fajar menyampaikan hal ini usai memenangkan pertandingan pertama bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di Mola TV PBSI Home Tournament.

Di sesi pagi ini, Fajar/Yeremia mengalahkan Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin dalam dua game langsung dengan skor 21-15, 21-17.

“Saya merasa kompetisi ini terasa beda, walau tandingnya di Pelatnas Cipayung, tapi didesain seperti turnamen resmi. Atmosfernya dapet banget,” beber Fajar seperti dilansir dari bursa pertandingan NOVA88.

Fajar juga mengatakan bahwa persiapannya dan Yeremia jelang kompetisi ini juga cukup baik. Mereka latihan bersama dan saling mengingatkan untuk saling mempersiapkan diri sebelum bertanding.

“Kami saling ngingetin untuk makan dan minum vitamin untuk persiapan tanding. Jadi rasanya seperti lagi tanding di turnamen seperti biasanya. Kami lakukan ini supaya hasilnya maksimal saja,” lanjut Fajar.

Fajar juga bercerita mengenai antusias teman-temannya sesama atlet di luar negeri mengenai kompetisi ini.

“Saya kan posting di akun Instagram soal pertandingan ini, lalu banyak teman-teman sesama atlet dari luar (negeri) yang tanya mengenai home tournament ini. Mereka bilang luar biasa ya di Indonesia itu bulutangkis begitu dicintai,” sebut Fajar.

Selain memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk berduet dengan pemain senior, turnamen ini juga menjadi penyegaran buat pemain pelatnas yang telah lama absen bertanding.

“Kalau saya pribadi merasa turnamen ini bisa mengatasi kejenuhan selama ini, kami latihan di pelatnas dan tapi belum ada pertandingan. Selain itu, pemain-pemain muda bisa dapat pengalaman partneran sama yang lebih senior,” ungkap Fajar.

Mola TV PBSI Home Tournament disiarkan langsung secara ekslusif oleh Mola TV setiap hari Rabu, Kamis dan Jumat selama lima pekan. Pekan ini dimainkan nomor ganda putra, disusul dengan pertandingan tim ganda campuran, tunggal putra, ganda putri dan tunggal putri.

Sementara itu Muhammad Rian Ardianto yang berpasangan dengan Daniel Marthin berhasil merebut kemenangan perdana di Mola TV PBSI Home Tournament. Pada pertadingan sesi pagi di hari kedua, Rian/Daniel mengalahkan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dengan skor 21-12, 21-7.

Di hari pertama, Rian/Daniel takluk dari Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan skor 15-21, 17-21. Di sesi sore, Rian/Daniel dikalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dengan skor 14-21, 18-21.

Bermain lebih berani di bola-bola depan, menjadi kunci kemenangan Rian/Daniel. Mereka juga sudah mendapat banyak masukan dari pelatih Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat usai kekalahan kedua kemarin.

“Di dua pertandingan sebelumnya kami masih belum ketemu pola mainnya, masih belum ada inisiatif di depan net. Kami masih saling tunggu dan banyak tertekan. Tapi di pertandingan sore sih sudah ada kemajuan dibanding pertandingan yang pagi, hari ini kami main lebih baik lagi,” beber Rian.