Rangkaian Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 sudah berakhir. BWF World Tour Finals yang berakhir pada Minggu, 5 Desember 2021 adalah pamungkas.
Dari tiga turnamen yang digelar di Nusa Dua, Bali, sejumlah pebulutangkis sukses sapu bersih. Tunggal putri Korea Selatan, An Se-young dan pasangan ganda campuran Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai berhasil mencuri perhatian.
An Seyoung meraih gelar ketiga secara beruntun usai mengalahkan Pusarla Venkata Sindhu dari India dalam dua gim 21-16, 21-12 dalam tempo 39 menit.
Juara Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021 itu mengaku senang bisa meraih hat-trick di Bali.
“Senang bisa menuai sukses hat-trick di sini. Kemenangan ini adalah peningkatan prestasi saya,” ujar Seyoung usai laga.
Pebulutangkis 21 tahun itu mengakui sudah melewati berbagai tantangan selama tiga pekan terakhir.
“Setiap pemain pasti punya kesulitan sendiri. Harus punya kemampuan dan persiapan untuk tampil terbaik,” bebernya.
Ia enggan termakan anggapan kesuksesannya lantaran ketidakhadiran sejumlah pemain top seperti Chen Yu Fei dari China atau Tai Tzu Ying (Taiwan).
“Saya tidak bisa memilih lawan. Ini adalah tahapan belajar dan bila tiba saatnya bertemu mereka, harus dihadapi.”
Sementara itu bagi Sindhu hasil antiklimaks ini membuatnya kecewa. Namun demikian, ia sudah berjuang maksimal.
“Saya kecewa dengan hasil ini. Tapi senang rasanya bisa bertemu An dalam laga dan suasana yang berbeda,” ungkap Sindhu
Sindhu mengakui An adalah pemain yang ulet dan sulit dimatikan.
“An adalah pemain yang ulet dan sulit dimatikan. Perlu kemampuan fisik dan mental lebih untuk meladeni permainannya di lapangan,” tegasnya.
Tiga gelar juga diraih Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Ganda campuran Thailand itu menumbangkan wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dua gim langsung 21-19, 21-11 dalam pertandingan berdurasi 40 menit untuk memastikan hat-trick gelar.
“Kami sangat senang bisa menang di sini. Perasaan yang luar biasa dan sulit diungkapkan,” ujar Bass, sapaan Dechapol usai pertandingan.
Sementara itu tandemnya yang karib dipanggil Popor mengakui kemenangan tersebut tidak lepas dari kerja keras mereka dan tim pelatih.
“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kami dan pelatih. Semua membuat kami yakin untuk bertanding dan menang,” ungkap Popor.
Bass mengatakan keduanya sukses melewati tekanan pemain Jepang. Keduanya bisa mengantisipasi serangan Watanabe/Higashino.
“Kuncinya kami menekan sejak awal dan lawan terlambat untuk membalikkan keadaan. Kami sempat hilang fokus di gim awal, tapi cepat diantisipasi,” tambahnya.
Popor mengatakan keduanya melakukan persiapan selama tiga bulan sebelum terbang ke Bali.
“Persiapan yang kami lakukan sudah tiga bulan lalu. Untuk sukses di Bali, kami hanya lakukan peregangan, pemulihan fisik, dan melakukan latihan biasa saja.”
Berita ini disponsori oleh Clubpokeronline – Poker Online.