Target Apriyani/Siti Fadia Setelah Raih Emas SEA Games 2021
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti baru saja menorehkan prestasi di awal debut mereka sebagai pasangan di panggung SEA Games 2021 Vietnam. Pasangan hasil bongkar pasang ini merebut emas setelah mengalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard asal Thailand, 21-17, 21-14 dalam tempo 43 menit.
Sepak terjang pasangan yang belum memiliki ranking dunia ini di pesta olahraga tingkat Asia Tenggara kali ini terbilang mentereng. Keduanya berhasil menyingkirkan para unggulan, termasuk unggulan pertama dari Thailand di babak perempat final.
Apri yang lebih senior dari Fadia mengaku bersyukur bisa mendulang medali emas.
“Mengucap syukur kepada Allah SWT, kita diberikan kemenangan, diberikan juara tanpa ada cedera. Terima kasih untuk semua doa rakyat Indonesia untuk kita,” beber Apri melansir siaran pers PP PBSI.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii itu mengatakan target mereka sebenarnya hanya ingin beradaptasi sebagai pasangan baru dan berusaha meningkatkan level permainan mereka.
“Kita di sini mau menyatukan hati, mau menyatukan pola permainan. Tanpa target apapun. Kita sama-sama belajar, bagaimana berkomunikasi, bagaimana bermain di lapangan. Kita sama-sama mau menaikkan level kita,” sambungnya.
Fadia mengaku grogi saat menghadapi lawan berperingkat 28 BWF di partai final. Namun, Apri terus memberikan kepercayaan diri kepadanya.
“Pertama-tama grogi. Tapi balik ke diri sendiri bahwa saya bisa. Percaya diri. Kak Apri selalu yakinkan saya, itu yang membuat saya yakin,” tandas Fadia.
Setelah ini, Apri/Fadia akan diterjunkan di berbagai kompetisi. Seperti dikatakan pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian , meski Apriyani/Fadia merupakan pasangan baru, mereka sudah bisa turun dalam turnamen di atas level Super 500.
“Apri/Fadia sudah bisa turun di turnamen level Super 500 ke atas karena kami menggunakan poin nasional Apri, dan ranking Fadia juga cukup tinggi. Fadia berada di 30 besar, Apri di 10 besar jadi poin nasional mereka cukup masuk,” beber Eng Hian.
Lebih lanjut, pelatih yang karib disapa Didi itu mengatakan mereka akan mengikuti sejumlah turnamen secara beruntun demi mendongkrak ranking dunia.
“Jadi nanti, kami akan mengikuti turnamen back-to-back enam sampai tujuh turnamen agar mereka punya ranking dunia,” sambungnya.
Apri dan Fadia seharusnya bisa debut lebih cepat mulai dari German Open pada Maret 2022, lalu Swiss Open, dan Korea Open 2022. Namun, debut mereka tertunda lantaran Apri mengalami cedera betis yang dialami saat tampil di All England 2022 bersama Greysia Polii.
Prestasi yang mulai ditunjukkan Apri/Fadia menjadi harapan baru bagi ganda putri Indonesia. Greysia Polii yang tak lama lagi akan gantung raket perlu mendapat penerus. Fadia adalah sosok penerus tersebut.
Berita ini disponsori oleh 1Bandar Slot – Situs Bola Online.