Informasi Dunia Olah Raga Indonesia & Mancanegara Aktual Terpercaya
  • Sports Award - 2019

    Number #1 Sports News
  • Global Certificate

    ISO 9001:2019
  • Award Winning

    Berita Olah Raga Terbaik 2019
By - Writter

Curhat Pelatih Kala Mendampingi Apriyani/Fadia Hingga Raih Emas SEA Games 2021

Pasangan ganda putri PBSI, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti baru saja mengukir prestasi di pentas SEA Games 2021 vietnam. Pasangan baru ini sukses merebut medali emas dengan mengalahkan para unggulan dari Thailand.

Ini menjadi gelar pertama mereka sebagai pasangan. Ini adalah ajang pertama mereka sebagai pasangan baru, setelah sejumlah rencana debut di beberapa turnamen Eropa, batal.

Ternyata di balik penampilan mereka yang memukau, ada sejumlah hal yang masih harus dibenahi. Sebagaimana dikatakan pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian. Pelatih yang karib disapa Didi itu mengaku dirinya selalu memberi tahu Apri agar bisa menahan emosi dan ego saat bersama juniornya itu.

“Terutama saat di lapangan yang saya lebih tekankan ke Apri adalah menahan emosi dan ego. Kita bisa melihat level Fadia berada di bawah Apri,” beber Didi melansir Antara.

Didi mengatakan level permainan Fadia memang masih di bawah Apri. Namun, ia tidak ingin Apri terlalu memaksa partnernya untuk cepat mencapai level seperti Greysia Polii atau seperti dirinya.

“Tapi Apri tidak bisa memaksakan dia (Fadia) harus bisa seperti Greysia Polii atau harus seperti dirinya. Dia harus menahan emosi dan ego, dan komunikasi yang bagus ke Fadia kira-kira kurang lebihnya apa,” sambungnya.

Sepanjang pengamatannya, Didi melihat Apri sudah berusaha untuk mengayomi Fadia. Ia melihat Apri berusaha membantu pasangannya agar tidak tegang saat bertanding dan bisa mengeluarkan segenap kemampuan terbaik.

“Alhamdulillah, mereka bisa mengatasi (tantangan) dan kita bisa melihat sosok Apri bisa membawa Fadia mengatasi rasa nervous dan tegang. Apri bisa membimbing.”

Medali emas tersebut tentu memotivasi pasangan ini untuk menggapai target besar. Didi mengatakan pasangan ini masih memiliki waktu untuk berbenah dan mengejar ranking dunia agar bisa tampil di Olimpiade Paris pada 2024 nanti.

“Masih ada setengah tahun untuk mengejar ranking dan membentuk pola permainan mereka.”

Seperti kita tahu, Apri/Fadia merebut medali emas usai mengalahkan pasangan kakak-beradik dari Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard. Pasangan Thailand itu memiliki ranking dunia jauh lebih tinggi.

Namun, keduanya berhasil mengatasi perlawanan Aimsaard bersaudara yang kini berada di ranking 28 BWF dengan kemenangan dua gim.

Peran Apri untuk membimbing Fadia selama SEA Games terutama di partai final tak terbantahkan.

“Pertama-tama grogi. Tapi balik ke diri sendiri bahwa saya bisa. Percaya diri. Kak Apri selalu yakinkan saya, itu yang membuat saya yakin,” ungkap Fadia.

By - Writter

Target Apriyani/Siti Fadia Setelah Raih Emas SEA Games 2021

Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti baru saja menorehkan prestasi di awal debut mereka sebagai pasangan di panggung SEA Games 2021 Vietnam. Pasangan hasil bongkar pasang ini merebut emas setelah mengalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard asal Thailand, 21-17, 21-14 dalam tempo 43 menit.

Target Apriyani/Siti Fadia Setelah Raih Emas SEA Games 2021

Sepak terjang pasangan yang belum memiliki ranking dunia ini di pesta olahraga tingkat Asia Tenggara kali ini terbilang mentereng. Keduanya berhasil menyingkirkan para unggulan, termasuk unggulan pertama dari Thailand di babak perempat final.

Apri yang lebih senior dari Fadia mengaku bersyukur bisa mendulang medali emas.

“Mengucap syukur kepada Allah SWT, kita diberikan kemenangan, diberikan juara tanpa ada cedera. Terima kasih untuk semua doa rakyat Indonesia untuk kita,” beber Apri melansir siaran pers PP PBSI.

situs agen judi slot online terpercaya - rtp live slot gacor - 1bandar

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii itu mengatakan target mereka sebenarnya hanya ingin beradaptasi sebagai pasangan baru dan berusaha meningkatkan level permainan mereka.

“Kita di sini mau menyatukan hati, mau menyatukan pola permainan. Tanpa target apapun. Kita sama-sama belajar, bagaimana berkomunikasi, bagaimana bermain di lapangan. Kita sama-sama mau menaikkan level kita,” sambungnya.

Fadia mengaku grogi saat menghadapi lawan berperingkat 28 BWF di partai final. Namun, Apri terus memberikan kepercayaan diri kepadanya.

“Pertama-tama grogi. Tapi balik ke diri sendiri bahwa saya bisa. Percaya diri. Kak Apri selalu yakinkan saya, itu yang membuat saya yakin,” tandas Fadia.

Setelah ini, Apri/Fadia akan diterjunkan di berbagai kompetisi. Seperti dikatakan pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian , meski Apriyani/Fadia merupakan pasangan baru, mereka sudah bisa turun dalam turnamen di atas level Super 500.

“Apri/Fadia sudah bisa turun di turnamen level Super 500 ke atas karena kami menggunakan poin nasional Apri, dan ranking Fadia juga cukup tinggi. Fadia berada di 30 besar, Apri di 10 besar jadi poin nasional mereka cukup masuk,” beber Eng Hian.

Lebih lanjut, pelatih yang karib disapa Didi itu mengatakan mereka akan mengikuti sejumlah turnamen secara beruntun demi mendongkrak ranking dunia.

“Jadi nanti, kami akan mengikuti turnamen back-to-back enam sampai tujuh turnamen agar mereka punya ranking dunia,” sambungnya.

Apri dan Fadia seharusnya bisa debut lebih cepat mulai dari German Open pada Maret 2022, lalu Swiss Open, dan Korea Open 2022. Namun, debut mereka tertunda lantaran Apri mengalami cedera betis yang dialami saat tampil di All England 2022 bersama Greysia Polii.

situs agen judi slot gacor terpercaya - 1bandar

Prestasi yang mulai ditunjukkan Apri/Fadia menjadi harapan baru bagi ganda putri Indonesia. Greysia Polii yang tak lama lagi akan gantung raket perlu mendapat penerus. Fadia adalah sosok penerus tersebut.

Berita ini disponsori oleh 1Bandar SlotSitus Bola Online.