Tumbangkan Pelita Jaya di Game Ketiga, Satria Muda Juara IBL 2021
Perhelatan IBL 2021 sudah berakhir. Satria Muda akhirnya keluar sebagai juara setelah di partai final mengalahkan Pelita Jaya. Pada pertandingan final ketiga di BritamaArena, Minggu, 6 Juni 2021, Satria Muda menang dengan skor 68-60.
Kemenangan tersebut mengantar Satria Muda ke tangga juara dengan mengantongi dua kemenangan dari tiga pertandingan. Bagi Satria Muda ini menjadi gelar IBL ke-11 sepanjang sejarah namun menjadi yang pertama sejak 2018 silam.
Bintang kemenangan Satria Muda di pertandingan ini adalah Laurent Kokodiputra yang mencetak 18 poin. Sementara itu Kevin Yonas menjadi penyumbang poin terbanyak kedua dengan 11 angka, disusul Hardianus Lakudu dengan 10 poin.
Sementara itu kegemilangan Agassi yang mencetak 18 poin tak mampu membawa timnya memenangkan pertandingan. Vincent Kosasih dan Reggi William masing-masing menyumbang 15 poin dari 12 poin bagi Pelita Jaya.
Pelatih Satria Muda, Milos Pejic mengatakan kunci kemenangan timnya ada pada aspek pertahanan. Mereka mampu bermain dengan baik menghadapi tim dengan serangan terbaik di kompetisi ini.
“Defense adalah trademark kami, terutama ketika menghadapi Pelita Jaya, tim dengan ofense terbaik di liga. Namun, kami juga bisa menyeimbangkan antara defense dan offense.”
Lebih lanjut pelatih asal Serbia itu mengatakan pertandingan sebenarnya berjalan seimbang. Kedua tim memiliki kekuatan sepadan. Hanya saja timnya berhasil memaksimalkan posisi shooting guard.
Milos menyebut kekuatan Pelita Jaya sebenarnya berimbang dengan pasukannya. “Mungkin kami sedikit lebih unggul pada posisi shooting guard, tapi secara umum kekuatan berimbang, kalaupun ada perbedaan sangat kecil.”
Kapten Satria Muda, Arki Dikania Wisnu tak bisa mendampingi timnya sampai selesai. Ia harus keluar lapangan di kuarter keempat usai melakukan foul kelima. Meski begitu, demikian Arki, ia yakin rekan-rekannya bisa bermain dengan baik.
“Saat fouled out, saya tetap yakin pada rekan-rekan. Kami sudah berlatih cukup lama, saya yakin pada kemampuan mereka,” beber Arki.
Arki mengatakan gelar juara kali ini istimewa. Pasalnya diraih di tengah situasi pandemi yang membatasi ruang gerak dan interaksi dengan para penonton.
“Juara kali ini cukup unik. Di tengah pandemi dan harus karantina. Banyak yang harus dikorbankan dan fokus sepenuhnya pada basket. Salut pada semua pemain IBL Indonesia.”
Sementara itu pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Ocky Tamtelahitu mengatakan kekalahan timnya disebabkan karena penyelesaian akhir yang kurang maksimal. Walau begitu ia tetap memberikan selamat kepada Satria Muda.
“Ini semua semata-mata hanya persoalan eksekusi, malam ini kami kurang bagus, banyak turnover, rebound masih berantakan, dan akhirnya kami harus mengaku dan mengucapkan selamat kepada Satria Muda,” beber Ocky.
Berita ini disponsori oleh Clubpokeronline – Poker Online Terpercaya.