Saat ini pihak Manchester City dan Pep Guardiola sedang membicarakan kelanjutan kerja sama mereka. Ada spekulasi pelatih asal Spanyol itu akan mengakhiri masa kesuksesannya di Manchester.
Namun, CE0 Manchester City, Khaldoon al-Mubarak memastikan mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu tidak akan ke mana-mana. Dengan kata lain, Guardiola akan bertahan di Etihad Stadium.
“Pep tidak pernah tinggal selama dia tinggal (di sini) dengan klub mana pun, baik itu Barcelona atau Bayern Munich. Jadi, pertanyaannya benar-benar valid. Ini benar-benar valid tahun lalu dan tiga tahun lalu. Dan tentunya tahun ini,” tandas Khaldoon.
Lebih lanjut, bos asal Timur Tengah itu mengatakan di antara kedua pihak sudah terjalin kerja sama yang harmonis.
“Ini adalah kerja sama yang telah melakukan keajaiban selama bertahun-tahun. Ini mendekati tahun ketujuh dan tahun depan akan menjadi babak yang menarik dari kerja sama ini dan kami menikmati setiap momennya.”
Ia yakin negosiasi yang dibangun akan menguntunkan Guardiola.
“Kami mencapai hal-hal hebat bersama dan negosiasi ini akan dilakukan pada waktu yang tepat, pada kecepatan yang tepat, dan dengan ketepatan waktu, dan kerangka kerja yang sesuai untuk Pep,” tegasnya.
Bersama Guardiola, City mencapai periode emas. Mereka bisa berjaya baik di kompetisi domestik maupun berbicara banyak di pentas Eropa. City baru saja memastikan gelar Liga Primer Inggris tidak berpindah tangan.
Salah satu pemain andalan City, Kevin De Bruyne menyoroti penyelenggaraan UEFA Nations League. Pemain asal Belgia itu menilai turnamen antarnegara Eropa itu dianggap merugikan para pemain. Tidak ada tujuan lain yang diperjuangkan selain persahabatan semata.
“Bagi saya, UEFA Nations League tidak penting. Kami harus memainkan pertandingan-pertandingan ini, tetapi rasanya seperti kampanye pertandingan persahabatan. Hanya memuliakan persahabatan setelah musim yang panjang dan sulit. Saya tidak menantikannya,” tegas De Bruyne.
De Bruyne mengatakan kehadiran turnamen tersebut membuat para pemain harus menjalani jadwal yang padat. Mereka harus membagi waktu antara menjalani agenda klub dan tim nasional dan harus memangkas waktu liburan yang singkat.
“Dalam 12 bulan kami memiliki tiga minggu liburan. Orang-orang dari luar tidak mengerti bagaimana perasaan seorang pemain setelah satu musim. Tetapi mereka tidak harus melakukannya karena itu tidak akan mengubah apa pun. Bahkan tidak masalah untuk menyebutkannya, toh tidak akan ada yang berubah,” pungkasnya.
Berita ini disponsori oleh 1Bandar Slot – Agen Bola.