Putri KW Juara, Rehan/Lisa Runner-up di Orleans Masters 2022
Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar dari Orleans Masters 2022 yang berlangsung di Palais des Sports, Orleans pada Minggu, 3 April 2022 malam WIB.
Gelar juara disumbangkan oleh pemain tunggal putri, Putri Kusuma Wardani. Atlet 19 tahun yang juga dipanggil Putri KW itu menjadi juara setelah mengalahkan unggulan empat dari Amerika Serikat Iris Wang melalui pertarungan rubber game berdurasi 62 menit dengan skor akhir 7-21, 21-19, 21-18.
Ini menjadi gelar pertama Putri KW di tahun ini sekaligus gelar World Tour kedua baginya setelah Spain Masters Super 300 tahun lalu.
Putri mengaku sempat kesulitan di gim pertama yang membuatnya harus kehilangan banyak poin.
“Gim pertama saya ingin cepat-cepat mematikan lawan. Tetapi dia ternyata mainnya ulet, sayanya jadi kurang sabar,” beber Putri melansir siaran pers Humas PP PBSI.
Remaja kelahiran Tangerang itu berusaha mengontrol diri di dua gim berikutnya. Hasil positif pun ia raih.
“Di gim kedua dan ketiga, saya lebih kontrol diri sendiri. Lebih tenang dan lebih sabar meladeni pukulan-pukulan lawan. Nekat dan ikuti semua instruksi pelatih,” sambungnya.
Bagi Putri, gelar ini diharapkan bisa semakin mempertebal semangatnya untuk meraih gelar di level-level yang lebih tinggi.
“Gelar ini buat saya semoga menjadi motivasi untuk bisa semakin baik dan semakin percaya diri di pertandingan-pertandingan selanjutnya.”
Ia pun mempersembahkan gelar tersebut bagi para pihak yang selama ini memberikan dukungan kepadanya.
“Gelar ini untuk keluarga dan orang-orang yang selalu mendukung, juga untuk PBSI, dan Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati harus puas puas menjadi runner-up di turnamen Super 100 itu.
Pasangan non-unggulan ini harus mengakui keunggulan pasangan Singapura yang dijagokan di tempat kedelapan, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han. Walau begitu Rehan/Lisa sempat memaksa pasangan suami istri itu bertarung hampi satu jam dengan akhir skor 12-21, 21-16, 13-21.
Rehan mengaku tak puas dengan hasil tersebut. Keduanya sebenarnya menargetkan juara di turnamen ini setelah di pekan sebelumnya di Swiss Open tersingkir di babak semifinal.
“Tentunya belum puas (dengan pencapaian runner-up) karena sebenarnya target kami juara. Tetapi tetap bersyukur, Alhamdulillah. Mungkin memang rezekinya runner-up,” beber Rehan.
Rehan mengaku pihaknya akan melakukan evaluasi dan meningkatkan semangat untuk berlatih lebih keras.
“Yang penting, setelah ini kita evaluasi, latihan lebih giat lagi, dan memperbaiki yang kurang,” sambngnya.
Rehan yang berusia 22 tahun mengakui sempat kesulitan mengembangkan permainan. Keduanya masih dirundung ketegangan sepanjang pertandingan yang membuat mereka kesulitan mengeluarkan permainan terbaik.
“Hari ini saya dan Lisa bermain tegang, kita tidak bisa bermain lepas,” akunya.
Ia tak menyangka akan menghadapi situasi tersebut. Sebelum bertanding, keduanya sudah melakukan pemanasan yang cukup. Namun, hal tersebut tak cukup mengusir ketegangan.