Target Semi Final Swiss Open untuk Shesar Hiren Rhustavito
Skuad Indonesia akan kembali mengikuti turnamen bulutangkis pada awal Maret mendatang, yaitu Swiss open pada 2-7 Maret di Basel. Kemudian dilanjut dengan kejuaraan bulutangkis tertua di dunia, All England pada 17-21 Maret di Birmingham.
Pada sektor tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang akan tampil pada Swiss Terbuka. Sang pelatih, Hendry Saputra, membeberkan persiapan apa saja yang dilakukan anak didiknya, terutama dari sisi teknik.
“Persiapan setelah pulang dari Thailand, kalau melihat hasil main Vito, dari teknik pukulan atau stroke-nya harus lebih mantap lagi. Jadi lebih fokus untuk penerapan cara bermain dan stroke-nya yang tepat,” ungkap Hendry seperti dilansir dari Dewaslot99.
Lebih lanjut Hendry mengatakan pemain tersebut sudah mempersiapkan fisik dan mental untuk memikul tanggung jawab tersebut.
“Kalau untuk fisik atau mentalnya, setelah konsultasi dan komunikasi dengan Vito, dia sudah oke. Jadi dari teknik dan fokus cara penggunaan tekniknya ini yang kami terapkan selama kurang lebih 2-3 minggu sebelum berangkat ke Swiss,” jelas Hendry.
Target yang dibebankan kepada pemain 25 tahun itu adalah semi final. “Kami harapkan semaksimal mungkin. Target Vito bisa masuk di semifinal,” tegasnya.
Sementara pada kejuaraan All England, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal putra. Menurut Hendry, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari keduanya, terutama pada daya tahan mereka.
“Kalau untuk All England, dari satu bulan sebelum berangkat ini kita akan tingkatkan daya tahan lagi, fisik, stamina, dan tenaga. Memang hal lain yang paling penting itu fokus pikiran,” tutur Hendry.
Hendry juga menilai, para pemain lawan khususnya saat Leg Asia di Thailand, Bangkok, Januari lalu memiliki persiapan yang lebih baik. Selain itu, menurut Hendry setiap atlet juga ada masanya mengalami penurunan performa.
“Kalau saya lihat para pemain lawan saat pertandingan di Thailand, sebenarnya dari tingkat kemajuan lawan, dalam hal teknik sih saya rasa biasa saja. Tapi mungkin lawan itu siap untuk juaranya lebih ada. Mereka lebih siap, baik dari sisi mental, pikiran, dan daya juang. Bukan berarti pemain kita tidak siap atau tidak ada, tapi lawan lebih siap,” ungkap Hendry.
Lebih lanjut Hendry berharap pengalaman di Thailand Open di awal tahun ini memberikan pengaruh positif bagi mereka saat menjalani pertandingan di Eropa.
“Mudah-mudahan dengan pengalaman di Thailand kemarin, pada kejuaraan berikutnya atlet-atlet kita bisa kembali performanya. Memang ada masanya pemain mengalami hal ini, tidak bisa menjadi alasan, tapi kita harus terus berlatih dan lebih siap lagi,” pungkasnya.