Invasi Rusia ke Ukraina berdampak luas. Tidak terkecuali di dunia olahraga umumnya dan bulu tangkis khususnya.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) resmi membatalkan seluruh turnamen yang dijadwalkan digelar di Rusia dan Belarusia.
Tidak hanya itu. BWF juga melarang bendera nasional Rusia dan Belarusia dikibarkan dan lagu kebangsaan kedua negara itu dikumandangkan di arena bulu tangkis.
“Semua turnamen yang telah disetujui oleh BWF untuk diselenggarakan di Rusia dan Belarusia, dengan ini dibatalkan. Tak ada satu turnamen BWF dialokasikan ke Rusia maupun Belarusia hingga pemberitahuan selanjutnya,” tulis BWF melalui laman resminya.
Berbagai keputusan itu menjadi sanksi bagi Rusia sekaligus ungkapan solidaritas terhadap Ukraina. BWF juga menyatakan simpati kepada Asosiasi Bulu Tangkis Ukraina (UBA).
BWF juga mendukung penuh sikap Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC).
“BWF berdiri dalam solidaritas penuh dengan seluruh gerakan olahraga internasional untuk menyerukan semua pihak menghentikan tindakan kekerasan dan memulihkan perdamaian,” tulis BWF.
“BWF akan terus memantau situasi dan secara proaktif menjalin komunikasi mitra gerakan olahraga internasional, untuk membahas berbagai opsi lain untuk memperkuat perlawanan terhadap pemerintah Rusia dan Belarusia.”
Buntut dari serangan Rusia ke Ukraina membuat pihak PP PBSI menarik diri dari Polish Open International Challenge 2022 yang sedianya digelar pada 24-27 Maret di Arłamów, Polandia.
PBSI mengambil keputusan ini usai menerima masukan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia, Anita Lidya Luhulima.
“Untuk keamanan dan keselamatan atlet-atlet kita, maka kami menerima rekomendasi Dubes RI untuk Polandia dengan menarik keikutsertaan dari Polish Open,” kata Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy.
Lebih lanjut Broto berkata, “Ibu Duta Besar RI untuk Polandia menyampaikan bahwa kondisi Ukraina saat ini sedang memanas akibat serangan militer Rusia dan berimbas kepada negara-negara yang berbatasan langsung seperti Polandia ini. Situasi tidak menentu dan bisa berubah setiap saat.”
Sejatinya turnamen ini menjadi kesempatan bagi para pemain muda dan pelapis untuk unjuk gigi dan mendapatkan menit bermain.
“Tapi, kami paham bahwa keselamatan dan keamanan adalah hal terpenting. Kami juga akan mencari alternatif turnamen lainnya setelah ini,” pungkas Broto.