Langkah Anthony Sinisuka Ginting di Indonesia Masters 2022 terhenti di semifinal. Bermain di hadapan publik sendiri, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu tak bisa melewati hadangan unggulan pertama dari Denmark, Viktor Axelsen.
Ginting di luar dugaan tampil antiklimaks, tidak seperti saat menyingkirkan Lee Zii Jia di babak perempat final. Ginting takluk dua gim langsung,15-21, 15-21.
Ginting mengakui dirinya sudah berusaha tampil maksimal. Ia sudah mengerahkan segenap kemampuan. Strategi menyerang ternyata menjadi bumerang baginya.
“Saya sudah mencoba segala cara, mulai dari menyerang terlebih dahulu malah itu menguntungkan Axelsen,” beber Ginting melansir siaran pers Humas PP PBSI.
Ginting mengakui daya jelajah pemain nomor satu dunia itu. Axelsen yang menguasai lapangan pertandingan dengan baik berhasil mendiktenya.
“Dengan jangkauan yang luar biasa, Axelsen mampu mendikte setiap permainan saya,” sambungnya.
Tidak hanya kualitas Axelsen, mental pemain tersebut juga semakin tangguh. Peningkatan itu terjadi setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dengan Ginting sebagai peraih medali perunggu.
“Melihat Axelsen sekarang bisa melesat, mungkin karena dia merupakan pebulu tangkis yang peduli dengan kekuatannya.”
Ginting mengakui bagaimana Axelsen mengembangkan potensinya. Juara All England dan Kejuaraan Eropa 2022 itu bisa memanfaatkan keunggulannya dengan baik.
“Tidak heran dia bisa memanfaatkan hal tersebut dan menggunakan kelebihannya dengan baik,” tegas Ginting.
Ginting sebenarnya memiliki catatan positif saat tampil di Indonesia Masters. Ia merupakan pemenang di edisi 2018 dan 2020.
Ginting kini sudah tujuh kali kalah dari Axelsen. Kekalahan sebelumnya diderita di All England 2022.
Axelsen selangkah lagi menegaskan dominasnya sebagai penguasai tunggal putra. Ia akan menghadapi Chou Tien Chen di babak pamungkas. Chou, pemain senior asal Taiwan, lolos ke final usai menyingkirkan Juara Dunia 2021 dari Singapura, Loh Kean Yew, lewat pertarungan rubber game 21-16, 8-21, 21-19.